Tuesday, April 8, 2014

How You Know You’ve Got the Right Startup Model?

If you’ve watched any industry in the last 20 years where technology has begun to transform how the industry works the results are always predictable driven by what Clay Christensen appropriately called “The Innovator’s Dilemma” (one of the most influential books that changed my thinking about markets).
Young startups claim they are going to change the world, large companies that dominate that sector scoff at how low quality these new entrants are, until like frogs boiling in water they come to the realization that “this shit is real.” The next step is the industry tries to fight back.
TrueCar is the first ever Internet service that tells you exactly how much other people in your area paid for the car you want to buy. You enter your make, model, trim & year and out pops a price curve of purchases in your area and in most states you will then be offered a fixed price to purchase that car. More Americans buy cars through TrueCar (Upfront is a large investor through my partner Steven Dietz) than any other place by a long shot. I can’t imagine buying a car any other way.
So what could be wrong with price transparency in the auto sector? Apparently everything. As soon as TrueCar started growing at a phenomenal pace and dealers who understood it was an amazing channel to acquire customers (they only pay a fee if TrueCar sells a the car) a few dealers in every area started sucking up all of the sales. Luddite dealers started petitioning state governments to make TrueCar illegal. And given how large the auto industry is as a percentage of the economy these people have clout (but no Klout ;-))
TrueCar had to spend nearly 2 years working with state legislatures in nearly every state in America to prove that its business model – again, to be clear “price transparency so you know how much others paid for cars” – was legal. The entire team had a hell of a couple of years and I lived this through the stress I saw my partner Steven going through with the team. At the time I remember telling him
“This is how we know TrueCar is going to be a huge success. Industry luddites happily let you exist until they figure out that you might actually change their industry. When the giants fight back – and HARD – that’s when you know we’re really making an impact.”
I’m sure you’ve all read about similar stories like Uber and Lyft being banned by cities for providing a transportation service consumers finally love or Airbnb for low-cost, more homey alternatives to hotels. Or when Viacom sued YouTube, the music industry sued Napster or even when Hulu was created (I think I was the first to publicly call out that Hulu was really formed like OPEC.)
Turkey or China? Twitter. Even governments don’t like losing their monopoly – control of the media.
If the industry you seek to disrupt isn’t fighting you back yet it’s just because you haven’t yet made a dent in their consciousness or pockets. No 800-pound-gorilla gives up control easily without a fight.
So I really had to chuckle yesterday when I saw this YouTube video of Public Storage making fun of “cloud storage” as a concept. It’s only one minute long
Cloud Storage
Public Storage is trying to make the case that “cloud storage” isn’t safe in response to companies like MakeSpace who are reinventing the way physical storage works.
It’s the funniest thing I’ve seen in a while. It felt to me like a typewriter company running an ad talking about how computers were just a fad and might lose your information on a floppy disk.
I spoke with CEO Sam Rosen right after (we’re an investor in MakeSpace) and told him how awesome I found the video. If Public Storage is trying to fight us early like this it validates our model. Local NY storage companies have started also marketing against us. Yet MakeSpace is growing very fast.
Why?
You tell me:
  • Traditional storage requires you to pack your stuff and schlep it to a physical location usually 20-30 minutes away in an unseemly part of town
  • MakeSpace will pick up your stuff (for free) which you pack into green uniform size boxes that we can catalog through barcodes and eventually RFID to track their location but it is truly stored “in the cloud” under much better security than your local storage outlet
  • And because MakeSpace can store your stuff in a remote location (yet ship it to you at a moment’s notice) we have huge scale advantages to the archaic physical storage infrastructure. It’s like a reverse Amazon. It’s a classic Innovator’s Dilemma
  • With local storage you have no idea 8 months later what was in your unit, with MakeSpace we photograph your inventory and provide you access to these photos via a private secure space on our app.
  • And with “local” storage if you need something in storage you still need to drive to that unit, rummage through your stuff, and then bring home your winter sweaters, skis or whatever.
  • With MakeSpace? You tell us which individual unit you want shipped to you and for $30 dollars we’ll have it back to you in a jiffy
And while traditional companies will make cute videos trying to scare you about our service, MakeSpace will continue innovating like this new Beta product MakeSpace Air allowing anybody in the US to access our service even before we’re in your local area.
So, yeah. I feel pretty good today. If the giants are fighting us this early it tells me … we are REALLY on to something. And our rapid growth is proving that customers like what they’re seeing.

Monday, April 7, 2014


PELACUR, ANJING DAN KEHIDUPAN
Dr Mohd Asri Zainul Abidin

Dalam hadis, Nabi s.a.w bersabda:
“Diampunkan dosa seorang pelacur yang melintasi seekor anjing yang berada di tepi sebuah telaga yang lidahnya terjelir. Hampir kehausan membunuhnya. Maka pelacur itu pun menanggalkan kasutnya, lalu dia ikat kasut itu dengan tudungnya lantas dia menceduk air untuk anjing tersebut. Dia diampunkan disebabkan kejadian itu” (Riwayat al-Bukhari).

Saya merenung panjang setiap kali mengingati hadis ini. Betapa luasnya rahmat Allah kepada hamba-hambaNya. Betapa luas peluang yang diberikan untuk setiap insan mendapat keampunanNya, yang lantas akan memasuki syurga yang tidak tergambar keindahan dan segala kurnia yang ada dalamnya. Betapa Allah itu Pengasih, kadang-kala dengan amal yang sedikit dijadikan sebab untuk diberikan keampunan yang besar.

Namun rahmat Tuhan itu selalu kelihatan hambar disebabkan lidah-lidah sesetengah mereka yang mengaku diri mewakili Tuhan untuk berbicara tentang agamanya. Mereka ini kadang kala yang memakai bahasa, baju dan gelaran agama, seakan mewakili Tuhan dan Nabi. Malangnya, mereka tidak membawa misi rahmat seperti yang diajar oleh Alah kepada NabiNya s.a.w
Mereka itu selalu gambar Allah penuh dengan sifat keras, tanpa ihsan dan kesian, hanya tahu menghukum dan melaknat. Di manakah keindahan rahmat Allah seperti yang digambarkan dalam hadis di atas?! Di manakah imbangan yang terkandung dalam firman Allah:
“Khabarkanlah kepada hamba-hambaKu bahawa Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani, Dan bahawa azabKu, adalah azab yang tidak terperi sakitnya” (Surah al-Hijr 49-50)
HINA DAN MULIA
Perkataan yang digunakan dalam hadis tentang perempuan tersebut ialah mumisah iaitu perempuan yang terkenal dengan perbuatan zina, seperti perempuan lacur. Perempuan seperti itu sentiasa buruk pada nilaian mana-mana masyarakat pun. Ada pun anjing binatang yang dianggap hina dalam kebanyakan masyarakat. Perumpamaan ‘engkau bagaikan anjingkan’ adalah ungkapan buruk dalam berbagai bangsa dan budaya.
Namun, seorang wanita penzina mendapat keampunan Allah S.W.T disebabkan seekor anjing. Siapalah pelacur atau penzina di mata manusia, dan apalah yang ada pada seekor anjing pada penilaian manusia?! Namun, air yang diberikan oleh pelacur atau penzina kepada anjing menyebabkan dia mendapat rahmat dan keampunan. Apatah lagi jika seorang yang baik memberikan bantuan kemanusiaan kepada sesama insan.
APAKAH SYURGA MURAH?
Kita mungkin tertanya-tanya: alangkah murahnya syurga, dosa yang besar seperti kegemaran berzina dapat dipadamkan dengan beberapa teguk air yang diberikan kepada anjing. Apakah ini bererti jika seseorang itu perasuah atau penzalim besar maka dia akan diampunkan dengan membuat jamuan rakyat atau dengan beberapa hidangan yang dihantar ke masjid? Sudah pasti tidak demikian! Jika itulah tafsirannya, hadis ini akan menjadi lesen manusia berbuat berbagai kesalahan, lalu dia diampunkan dengan sedikit bantuan dan sedekah yang dihulurkan. Tidak begitu!
Perkara yang utama yang menentukan nilai dan harga setiap amalan adalah apa yang terkandung dalam jiwa atau jantung hati pengamalnya. Inilah perkara paling sukar hendaklah dicapai dan dijaga. Keikhlasan dan kejujuran. Ia tersimpan dalam jantung hati insan. Allah mengetahuinya. Tiada ruang berpura-pura dalam jiwa. Ia melahir diri yang insaf dan tawaduk kepada Allah.
Amalan yang sama mempunyai nilai berbeza di sisi Allah disebabkan berbezanya keikhlasan dan kekusyukan jiwa pengamal-pengamalnya. Nilai solat dua rakaat setiap kita, mungkin tidak sama di sisi Allah berdasarkan kekusyukan pengamalnya. Bahkan solat dua rakaat yang seseorang lakukan dari masa ke semasa juga tidak sama di sisi Allah disebabkan perbezaan keikhlasan dan kekusyukan ketika mengamalkannya. Maka dua orang yang berada dalam saf solat yang sama, belum tentu mendapat ganjaran yang sama. Boleh jadi beza antara mereka bagaikan langit dan bumi.
Demikianlah amalan baik sesama manusia atau terhadap haiwan dan alam, Allah mengetahui hakikat yang tersimpan dalam jantung hati setiap yang melakukan amalan itu. Perbuatan mungkin kelihatan sama, namun nilai kejujuran dan penyerahan jiwa kepada Allah, tidak semestinya sama. Menderma, berbudi bahasa, tolong menolong dan seumpamanya adalah amalan yang baik pada zahirnya. Nilaian di sisi Allah pada keikhlasan dan keinsafan diri pengamalnya. Sebab setiap pembuat kebaikan itu tidaklah semestinya sama kadar kejujuran yang ada dalam jiwa mereka.
BANYAK DAN SEDIKIT
Bahkan kadang-kala mungkin ada amalan yang sedikit tapi nilaiannya lebih besar dari amalan yang banyak. Ini disebabkan apa yang terkandung dalam jiwa pengamalnya. Seorang miskin yang menderma RM 10, mungkin akan mendapat ganjaran yang lebih dari seorang kaya yang menderma RM1000. Sekalipun nilainya cuma RM10, tetapi itulah kadar yang dia termampu. Kadar itu pula besar bagi dirinya yang hanya bergaji 10 atau 15 ringgit sehari.
Dia mengeluarkan RM 10 dengan penuh erti dan berat, sekalipun mungkin lekeh bagi orang lain. Dia keluarkannya dengan penuh ikhlas dan insaf terhadap kurniaan Allah. Sudah pasti derma seperti itu berbeza di sisi Allah dibandingkan derma RM1000 yang dikeluarkan oleh seorang berharta dengan kesombongan, atau kurang keikhlasan, atau ada tujuan tertentu; tanpa rasa insaf dan mengharap ganjaran Allah. Sekalipun RM10 lebih kecil, tetapi ia lebih bernilai di sisi Allah. Namun, jika kadar yang besar dikeluarkan dengan jiwa yang luhur, pastilah ganjarannya lebih.
TIDAK SAMPAI AJARAN
Demikian juga pelacur tadi, perbuatannya mungkin nampak ringkas iaitu memberi minum kepada seekor anjing, namun mungkin jiwanya penuh dengan insaf dan mengharapkan kurniaan Tuhan kepadanya atas perbuatan baik itu, maka dia pun diampun, dan dibuka jalan kebaikan. Mungkin juga perbuatan lacur yang dilakukan selama ini kerana keadaan yang memaksanya, atau kehidupan yang mendesaknya, atau suasana yang mengheretnya begitu. Allah tahu tentang dirinya, Allah tahu tentang nilai-nilai luhur yang ada dalam jiwanya. Memberi minum kepada anjing yang kehausan itu satu bukti dari nilai baik dalam dirinya itu. Allah ampuninya. Demikian Allah akan ampuni hamba-hambaNya yang baik yang berada dalam suasana yang sama.
Berapa ramai orang-orang bukan muslim yang sangat baik kepada masyarakat manusia, haiwan dan tumbuhan-tumbuhan. Malangnya, umat Islam atas kelemahan dan kegagalan menjadi contoh yang baik menyebabkan Islam tidak sampai kepada mereka dengan cara yang sebenar lagi meyakinkan. Saya percaya Allah akan mengampuni mereka, sekalipun ada kelemahan pada diri mereka. Namun, kebaikan yang mereka tunjukkan, yang dilakukan dengan jiwa yang luhur, ada nilai di sisi Allah. Apatah lagi menyebut:
“Kami tidak akan mengazab, sehinggalah Kami mengutuskan rasul” (Surah al-Isra; ayat 15).
Maksudnya, sehingga ajaran rasul atau utusan Allah itu sampai kepada seseorang, barulah dia dikira bersalah jika enggan mengikutnya. Ajaran Islam yang sebenar gagal disampaikan kepada kebanyakan masyarakat manusia di dunia ini. Selain media Barat yang memburukkan wajah Islam, umat Islam sendiri pun tidak berdakwah dan gagal menjadi contoh yang baik. Ramai manusia hidup atas nilai-nilai kebaikan yang ada dalam jiwa mereka tanpa berpeluang menikmati tauhid yang benar. Semoga Allah mengampuni mereka. Bahkan mungkin mereka lebih mendapati keampunan Allah, dibandingkan kita yang mengetahui ajaran para rasul, tetapi gagal menanamkan nilai-nilai luhur dan jujur dalam jiwa.
INSAFI DIRI
Hadis ini juga mengingatkan kita agar jangan memandang hina kepada orang lain. Ya, perbuatan yang salah memang dihukum salah, dosa tetap dosa. Namun, kedudukan pelakunya di sisi Allah, hanya Allah Yang Maha Tahu. Mungkin satu hari mereka mendapat keampunan melebihi orang lain. Ini semua kerana keikhlasan dan keinsafan jiwa setiap insan tidaklah sama. Mungkin seseorang kelihatan baik kerana lahir dalam suasana yang baik. Seseorang lain mungkin menjadi jahat kerana keadaan hidup yang melingkunginya. Namun, jika pada dalam jantung hatinya keikhlasan, kejujuran dan keinsafan diri, dia akan menemui jalan keampunan Tuhan Yang Maha Adil Lagi Penyayang. Semoga kita semua tawaduk serta insaf terhadap kelemahan diri sendiri dan kelebihan yang mungkin dimiliki oleh orang lain, sehingga dia mungkin disayangi Allah lebih daripada kita! Dengan keinsafan dan perasaan tawaduk itu, diharapkan kita juga mendapat keampunan Allah!

Tuesday, April 1, 2014

lluminati adalah sebuah organisasi (secret society) penyembahan syaitan terbesar didunia yang dibiayai Rothschild sejak tahun 1776.  Penubuhan Illuminati ini telah dinyatakan secara jelas oleh Rasulullah SAW dalam hadith ketika baginda bertanyakan tentang perkara ghaib yang dinampakkan Allah SWT kepada Ibn Sayyad. Berikut adalah hadith yang dimaksudkan:
Imam Ahmad meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a, dia berkata; Bahawasanya ada seorang wanita Yahudi di madinah melahirkan anak lelaki dalam keadaan (sebelah) matanya terhapus dan taringnya nampak (panjang). Rasulullah SAW khuatir kalau-kalau anak lelaki itu Dajjal. Lalu Baginda mencarinya, dan didapati dia sedang mengdengkur di balik selimut. Melihat kedatangan Rasulullah SAW, ibu anak itu memberitahu; "Hai Abdullah, ini ada Abul Qasim datang. Keluarlah dari selimut, temui dia!" kata Rasulullah SAW. "Kalau saja ibunya membiarkan, tentu anak itu akan berbicara berterus terang." Namun demikian tetap juga beliau bertanya, "Hai Ibn Sayyad, apa yang kamu lihat?" dia jawap, "Saya melihat kebenaran dan melihat kebatilan. Saya juga melihat 'Arsy di atas air." Rasulullah SAW bertanya, "Apakah  kamu percaya bahawa aku Rasul Allah?" Dia malah balik bertanya, "Apakah kamu juga percaya bahawa aku Rasul Allah?" Rasulullah SAW menyatakan, "Aku beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya." Kamudian Baginda pergi meninggalkannya. Rasulullah SAW datang mencarinya lagi di kebun korma mereka. Kali ini pun ibunya memberitahu, "Hai Abdullah ini ada Abul Qasim datang." Oleh kerana itu Rasulullah SAW pun berkata, "Ada apa dengan perempuan ini?" Semoga Allah memeranginya. kalau saja dia membiarkan, pastilah anak itu akan berterus-terang." {1}
Dari Abi Sa'id; berkata Abi Sa'id, "Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar bertemu dengan Ibn Sayyad di suatu jalan di Madinah, maka Rasulullah SAW bertanya kepadanya, "Apakah kamu bersaksi bahawa aku adalah utusan Allah" ia bertanya kembali, "Apakah kamu bersaksi bahawa aku utusan Allah?" Baginda bersabda, "Aku beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, dan kitab-kitabNya. Apa yang kamu lihat?" Ia menjawap, "Aku melihat singgahsana di atas air." Baginda bersabda, "Kamu melihat singgahsana iblis di atas laut. Apa lagi yang kamu lihat?" Ia menjawap, "Aku melihat orang-orang jujur dan pendusta." Bersabda Rasulullah SAW, "Kesamaran atas dakwaannya ini. Biarkan dia." {2}
Perhatikan pada ayat yang dihitamkan. Dalam ayat berikut Ibnu Sayyad memberitahu kepada Rasulullah SAW bahawa dia ternampak sebuah singgahsana di atas air. Kenyataan Ibnu Sayyad itu kemudiannya dijawap pula oleh Baginda SAW dengan menyatakan bahawa singgahsana yang dikatakan oleh Ibnu Sayyad itu sebenarnya adalah singgahsana iblis diatas laut. Dalam menyentuh soal Illuminati, kita semua sedia maklum mengenai simbol-simbol organisasi tersebut. Dan pastinya kita mengenali logo dibawah ini:
Kenyataan Baginda SAW yang menyebut singgahsana syaitan merujuk kepada organisasi Illuminati yang mana logonya jelas menunjukkan imej 'sebuah piramid dengan puncaknya bermata satu'. Piramid tersebut pula dikelilingi oleh lautan. Untuk maklumat lanjut berkaitan Illuminati - sila rujuk buku Rahsia Simbol Yahudi.
Bagi melihat betapa dalamnya kebenaran hadith ini maka perlu untuk kita melihat kembali (secara ringkas) sejarah Ibnu Sayyad, Rothschild dan sedikit berkaitan Illuminati.
1. Ibnu Sayyad
Ads by Media WatchAd Options
Adapun Ibnu Sayyad bukanlah Dajjal. Beliau adalah seorang Yahudi beragama Islam yang tinggal di Madinah. Ibn Sayyad memiliki nama ahli Shafi, ada yang menyebutnya Abdullah bin Sayyad (Shayyad) atau Shaid. Ia berasal dari kalangan Yahudi Madinah. Ada yang mengatakan dari kalangan Anshar, dan dia masih kecil ketika Nabi SAW tiba di Madinah.

Ibn Katsir menyebut bahawa Ibn Sayyad adalah Aslam, dan anaknya bernama Imarah, salah seorang pembuka tabi'in. Imam Malik dan lain-lainnya ada meriwayatkan hadith darinya. {3}

Adz Dzahabi mengenukakan biodatanya dalam kitab beliau Asmaush-Shahabah. Adz Dzhabi berkata, "Abdullah bin Sayyad dicatat oleh Ibn Syahin." Beliau berkata, "Dia adalah Ibn Shaaid. Ayahnya seorang Yahudi, lalu Abdullah dilahirkan dalam keadaan buta sebelah matanya dan sudah berkhitan. Dialah yang dikatakan orang sebagai Dajjal, lalu dia masuk Islam. Dan dia adalah seorang tabi'in. {4} Perkataan dari Adz Dzahabi ini kemudian dikutip oleh Al Hafidh Ibn Hajar dalam Al-Ishabah, lalu beliau berkata, "Dia adalah orang yang punya putera Imarah bin Abdullah bin Shayyad, termasuk orang pilihan kaum Muslimin dan sahabat Sa'id bin Al-Musayyab. Imam Malik dan lain-lainnya meriwayatkan hadith dari beliau.

1.1 Bukti sahih Ibn Sayyad bukanlah Dajjal

1.1.1 Ibnu Sayyad menunaikan haji, memasuki kota Makkah dan Madinah, punya anak.
Dalam sebuah riwayat dari Abu Sa'id al-Khudri r.a, ia bercerita, katanya, "Kami pernah melakukan haji atau umrah bersama Ibnu Shayyad (Ibnu Shaaid), lalu kami berhenti disuatu tempat dan orang-orang pun berpencar hingga tinggal saya dan Ibnu Shaaid. Saya merasa sangat ketakutan kepadanya, mengingat apa yang dikatakan orang tentang dia. Dia membawa perbekalannya dan meletakkannya bersama perbekalan saya. Lalu saya berkata, "Sesungguhnyahari sangat panas, sebaiknya engkau letakkan dibawah pokok itu."(.........) Ia berkata, "Wahai Abu Sa'id ingin rasanya aku mengambil tali lantas kugantungkan pada pohon, lalu ku cekik leherku kerana kekesalan hatiku terhadap apa yang dikatakan orang banyak mengenai diriku. Wahai Abu Sa'id kalau orang samar-samar terhadap hadith Rasulullah SAW maka tidaklah ada kesamaran atas kalian kaum Anshar. bukankah engkau termasuk orang yang paling tahu tentang hadith Rasulullah SAW? Bukankah Rasulullah SAW telah bersabda bahawa Dajjal itu mandul, tidak punya anak, sedangkan saya punya anak yang saya tinggalkan di Madinah? Bukankah Rasulullah SAW telah bersabda bahawa Dajjal itu tidak boleh memasuki kota Madinah dan Makkah, sedangkan saya datang dari Madinah dan hendak menuju ke kota Makkah?" {5}

Dan dalam satu riwayat lagi, Ibnu Sayyad berkata, "Ingatlah, demi Allah, sesungguhnya saya mengetahui di mana sekarang dia (Dajjal) berada, dan saya juga mengetahui tempat kelahirannya serta mengetahui di mana ia sekarang berada." "Apakah kau senang jika laki-laki itu adalah engkau?" Dia menjawap, "Kalau disindirkan kepadaku, maka aku tidak benci." {6} (Maksud kalau disindirkan kepadaku ini menunjukkan betapa besarnya kekecewaan ibnu sayyad terhadap anggapan orang disekelilingnya ketika itu.)

Kebanyakan ulama berpendapat bahawa Ibnu Sayyad bukanlah Dajjal besar/sebenar yang akan keluar diakhir zaman nanti, tetapi ia adalah satu 'perlambangan' sifat Dajjal yang ditunjukkan oleh Allah SWT. {7}

2. Rothschild, Ibnu Sayyad dan Illuminati

Rothcshild adalah keluarga Yahudi yang paling misteri dalam dunia. Segala gerak-gerinya adalah bermotif meruntuhkan umat dunia khususnya umat Islam. Revolusi Perancis, Revolusi Bolshevik Rusia, kejatuhan Amerika Syarikat, NAZI dan Holocaust, kejatuhan empayar Turki Uthmaniyah, penubuhan negara haram Israel, semuanya mempunyai kaitan dengan keluarga elit Yahudi ini. Penyiasat-penyiasat konspirasi Barat dan Muslim yang celik minda mereka sering mempersoalkan sebab mengapa keluarga elit Yahudi ini seringkali 'diketepikan' media arus perdana daripada menyiarkan berita-berita mengenai mereka di media. Seolah-olah, keluarga ini cuba untuk meletakkan mereka di posisi selamat dari tumpuan awam.

Rothschild adalah keluarga yang mengasaskan dan mengamalkan pemujaaan syaitan melalui organisasi Freemason dan Illuminati. Jika Rothschild adalah seteru/masalah utama penduduk dunia hari ini, adakah Islam tidak memberi amaran terlebih dahulu kepada umatnya melalui hadith-hadith Rasulullah SAW sepertimana amaran yang diberikan oleh Baginda berkaitan Dajjal dan Yajuj Majuj.? Jawapannya ya. Ada.

2.1 Ibnu Sayyad bakal memiliki harta dan anak yang sangat banyak

Hadith ini menjelaskan kepada kita beberapa perkara utama yang memungkinkan  bahawa Rothschild adalah dari susur galur keturunan Ibnu Sayyad yang tinggal di Madinah. Hadith berikut berbunyi:
Telah berkata Ibn Umar, "Aku pernah bertemu Ibn Sayyad dua kali. Aku bertemu dengannya kemudian aku bertanya kepada sebahagian sahabat, "Apakah kamu bercerita bahawa dia itu Dajjal?" Mereka berkata, "Tidak demi Allah." sebahagian dari kamu telah bercerita kepadaku bahawa dia (Ibn Sayyad) tidak akan mati sehinggalah ia menjadi orang paling banyak harta dan anaknya di antara kamu, demikian pula dugaanmu pada hari ini. Kami bercakap-cakap lalu aku meninggalkannya. Kemudian aku bertemua dengannya pada ketika yang lain, sedang matanya bengkak, maka aku bertanya, "Apa terjadi pada matamu seperti yang aku lihat?" Dia berkata, "Aku tidak tahu." Aku berkata, "Kamu tidak tahu sedangkan ia berada dikepalamu?" ia berkata, "Kalau Allah kehendaki, ia akan menciptakannya di tongkatmu ini." Kemudian dia mendengus sangat keras seperti dengusan keldai yang pernah aku dengar. maka sebahagian kawanku menyangka aku telah memukulnya dengan tongkat yang ku bawa sampai patah. Adapun aku, maka demi Allah aku tidak mengetahui keadaan tersebut."

Kemudian Ibn Umar datang ke rumah Ummul Mukminin (isteri nabi) lalu bercerita kepadanya, maka ia (Ummul Mukminin) berkata, "Apa yang kamu kehendaki darinya? Bukankah kamu tahu bahawa baginda telah bersabda, "sesungguhnya sesuatu yang pertama kali membangkitkannya terhadap manusia adalah kemarahan yang melandanya." {4}

Dua fakta penting yang boleh kita lihat di dalam hadith diatas, pertama (1) Ibn Sayyad bakal memiliki banyak harta dan, keturunan yang banyak melebihi para sahabat. Menjelaskan hal demikian rasulullah menggunakan kalimah ( أكتر ) bagi menerangkan ciri-ciri harta ( مال ) dan anak ( وَلَدًا ) yang membawa makna paling banyak. Dalam nahu Arab, aksara Isim Tafdil yang memberi makna terlebih banyak dari orang lain. Kalimah أكتر  berasal dari kalimah madhi  أكتر  bermaksud 'banyak atau melebihi.

Dalam penggunaan kalimat أكتر bagi menerangkan kekayaan yang melampau dan anak-beranak yang sangat ramai boleh dikaitakan dengan situasi keluarga Rothschild kini. Teori ini sangat rasional, tambahan pula pada zaman ini hanya keturunan Rothschild mempunyai kemewahan harta yang melampaui batas kemampuan manusia.

Imam Nawawi menjelaskan dalam syarahnya bahawa hal demikian (kekayaan dan anak) telahpun diperkatakan oleh ramai para sahabat. Ini bermakna sebahagian besar para sahabat mengetahui bahawa Ibnu Sayyad sememangnya akan ditakdirkan memiliki kekayaan dan keturunan yang banyak.  Menariknya disini jika diselidik kembali sejarah keluarga Rothschild, Amschel Moses juga menerima doa dari Rabbi Hershelle yang seakan-akan sama dengan hadith di atas.

Dalam sebuah artikel tulisan seorang penulis Yahudi, Nissan Mendel, Amschel Moses Rothschild telah dituduh mencuri wang kebajikan untuk anak-anak yatim. Rabbi Hershelle yang telah mendidik Amschel Moses dari kecil telah menuduh Amschel yang mencuri wang tersebut. Rabbi Hershelle pergi menemui Amshel bagi menceritakan hal sebenar. Amschel tidak menafikan hal tersebut malah menggantikan dengan wang simpanannya sendiri, walaupun sebenarnya bukan dia yang mencuri wang itu. Tidak lama selepas itu, rabbi hershelle mendapat khabar mengejutkan dari ketua Polis Daerah bahawa wang tersebut telah dicuri oleh seorang wanita. Dengan rasa bersalah, Rabbi Hershelle pergi menemui Amschel untuk meminta maaf. Bermula saat itulah Rabbi Hershelle mendoakan Amschel Moses dan anak-anaknya serta keturunan-keturunannya menjadi orang tyang berjaya di dalam dunia perniagaan. Amschel telah dikurniakan 8 orang anak dan salah seorangnya bakal penguasa dunia - Mayer Amschel de Rothschild. {8}
Ads by Media WatchAd Options

Perlu kita fahami disini, bahawa sejak kematian Mayer Amschel de Rothschild pada 1812, anak-anaknya mula mengaturkan perkahwinan sesama mereka dalam lingkungan keluarga-keluarga Yahudi saja. Keluarga Rothschild hanya menjodohkan anak-anak mereka dengan ahli-ahli perniagaan Yahudi yang kaya khususnya dalam bidang perbankan.
Keduanya (2), berkenaan kekayaan luar biasa Rothschild. Selain mempunyai rumah-rumah agam yang besar di Eropah, kemewahan melampau Rothschild boleh dilihat melalui barangan dirumahnya. Tidak cukup dengan itu, Rothschild juga menguasai bank-bank utama di Amerika Syarikat, Arab Saudi, Dubai, Britain, Perancis, German, dan beberapa buah lagi di seluruh dunia. Kekayaan sebenar keluarga elit Yahudi ini membuatkan seorang penulis - St Berbe cenderung untuk menggelar keluarga Rothschild sebagai The Money's Prophets.

Sabda Rasulullah SAW itu benar bila mana kita melihat kekayaan Rothschild sekarang yang tiada bandingnya sehingga mampu menguasai seluruh dunia dengan mencetuskan kemelesetan ekonomi, mencetuskan revolusi-revolusi dunia, perang-perang dunia, menubuhkan PBB, NATO dan sebagainya. Allahuakbar. Rasulullah SAW sangat benar dalam sabdanya.

bersambung...
______________________________________
1. Lihat Kitabul Fitan Juz l: 102-103, Tahqiq : Muhammad Fahim Abu Ubayyah. Juga Kitabul Fitan oleh Al-Hafidz Ibnu Katsir dalam bab Ibnu Sayyad.
2.Lihat Kitabul Fitan Wa Ashratul Sa'ah, 18:14-50.
3.An-Nahiyah Fil fitan 1: 128 dengan tahqiq dr Thaha Zaini
4. Tajridu Asmaish Shahabah 1:319 no 3366 karya Al Hafizh Adz Dzahabi, terbitan Darul Ma'rifah, Beirut.
Sahih Muslim Bisyarah An-Nawawi, Hadith No 2932, Vol 9, Darul Manar Kaherah, ms 372 
5. Sahih Muslim 18:51-52 Bahagian (........) adalah bahagian yang dipotong kerana terlalu panjang.
6. Sahih Muslim 18:51
7. Muhammad Nurani Maarif, Membongkar Misteri Dajjal
8. Artikel tersebut bertajuk The First Rothschild

Sunday, March 30, 2014

Aurat Wanita : Apa Sudah Jadi ?

  • PDF
(712 votes, average 4.88 out of 5)
Ini lebih diredhai di mata Rasulullah SAW 
Aurat : Apa Sudah Jadi ?
Oleh
Ust Hj Zaharuddin Hj Abd Rahman
Semasa saya memberikan kuliah kepada satu kumpulan wanita yang terdiri dari golongan professional termasuk para Datin di satu daerah, ketika itu, sedang heboh isu wanita seksi ditangkap di sebuah kelab malam. Lalu timbul isu hak peribadi wanita untuk memakai apa jua pakaian yang diingininya, termasuk yang seksi. Lalu, semasa kuliah ini saya mengambil peluang bertanya kepada kumpulan wanita ini soalan mudah berikut :-
"Apakah agaknya sebab wanita ingin memakai seksi dikhalayak ramai? Dengan skirt pendek, atau baju sendat dan nipis?"
Ada di antara mereka mula memberikan pandangan, tetapi kerana terlampau ramai yang bercakap, saya tidak mendengar butirannya. Apabila saya meminta seorang wakil, seorang menjawab dengan yakin.
" Untuk nampak cantik ustaz..." katanya sambil tersenyum malu.
Saya bertanya pula : "Agaknya kepada siapa nak ditunjukkan kecantikan itu?"
"Tentulah kepada kaum lelaki ustaz, kaum wanita pun iye juga.." sambungnya.
"Baiklah, jika lelaki tersebut sudah tergoda dengan kecantikan tu, lalu ingin menyentuh bahagian indah yang dilihatnya boleh tak ?" Tanya saya menguji.
" Isyh, ustaz ni.. tentulah tak boleh ustaz, dah kira ‘sexual harassment' (gangguan seksual) tu ustaz" dengan yakin sekali hujjahnya kali ini.
"Jika demikian, tidakkah para wanita merasakan, tindakan mereka yang memaparkan bahagian yang menarik di tubuh mereka itu juga merupakan gangguan seksual kepada lelaki?" Tambah saya.
" Erm, macam mana tu ustaz?" Tanya mereka dengan nampak sedikit bingung sambil berkerut dahi.
"Ye la, bila orang lelaki yang dah naik syahwatnya tu, kerana kecantikan peha wanita tu contohnya, mestilah terganggu syahwatnya, lalu terdetik keinginan seksualnya secara tidak terkawal" .."Kerana itu saya katakan berpakaian seksi adalah suatu bentuk gangguan seksual kepada orang lelaki di sekelilingnya"
"Cuba bayangkan, kucing yang lapar diacah-acah dengan ikan ‘fresh' yang digoyang-goyankan di hadapannya tentu geram kucing tu, malah silap haribulan, tentu diterkamnya muka orang yang mengacah juga" Tambah saya lagi memberi keyakinan.
"Tapi perlu diingat, tak semua kucing akan terkam, hanya yang amat lapar dan liar je, demikian juga lelaki, tak semua lelaki gagal kawal nafsunya, tetapi tak dinafikan bahawa ramai juga yang gagal dan liar"
"Akhirnya, kerana suasana yang tak sesuai, mungkin kerana ramai orang dan di tempat awam pula, terselamatlah wanita seksi itu dari terkaman lelaki liar tadi. Masalahnya, anak-anak perempuan kecil berumur 7 hingga 12 tahun yang mungkin menjadi mangsa tempiasan nafsu lelaki begini. Dan di ketika itu, samada wanita itu bertudung, berjubah, kanak-kanak dan sebagainya tidak lagi mampu menahan nafsu si lelaki seperti ini, asalkan suasana cukup sesuai (sunyi dan jauh dari pandangan ramai), akan dilepaskan nafsunya secara kekerasan" Terang saya dengan panjang lebar, mereka mengganguk dengan wajah serius kali ini.
Lebih terangnya, sama-sama fikirkan adakah jika para wanita yakin bahawa jika anda berada di hadapan Baginda SAW hari ini, adakah Rasulullah akan tersenyum atau sebaliknya? . Jika sebaliknya, bagaimana pula peluang wanita seperti ini untuk mendapat Syafaat Nabi SAW di akhirat kelak?. Benar, mungkin sesoerang wanita itu berjaya meraih pandangan istimewa dari kaum lelaki hasil pendedahan kecantikannya yang memukau. Tapi keseronokan itu hanyalah palsu dan sementara sahaja, serta tidak menambah sebarang nilai buat kehidupan kekal di Barzakh dan Akhirat selain menambahkan tahap azab sahaja. Apa yang jelas, pakaian yang ditunjukkan oleh wanita Arab yang solehah dengan penutupan aurat yang sempurna di zaman ini sudah tentu boleh memberi sedikit info kepada kita bahawa inilah mugkin pakaian yang dipakai oleh wanita Islam di zaman Nabi serta mendapat redha dari mata dan hati baginda SAW. Tidakkah para wanita hari ini juga berminat meraih redha dari mata dan hati baginda SAW?.
BENARKAH MENUTUP AURAT DAPAT MENGELAK DARI WANITA DISAKITI?
Ramai wanita professional dan yang kurang didikan agama hari ini mencebik bibirnya apabila tajuk ini disebutkan, mereka tidak percaya langsung fakta yang saya sebut diatas. Malah ada yang berpendapat lelaki sengaja melakukan perkara buruk kepada wanita kerana ingin menunjukkan kekuasaannya terhadap wanita. Kerap benar saya dengar hujah ini di media massa.
Hakikatnya, sebagai hamba Allah SWT dan umat Rasulullah SAW kita diajar untuk merujuk Al-Quran dan Al-Hadith bagi mendapat kepastian tentang baik buruk dan benar salahnya sesuatu perkara itu. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman :-
"Hai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min semua hendaklah mereka melabuhkan jilbab-jilbab mereka atas (muka-muka) mereka. Yang demikian itu lebih memastikan mereka agar dikenali (sebagai wanita Islam) supaya mereka tidak diganggu." (al-Ahzab: 59)
Jilbab, iaitu pakaian yang lebarnya semacam baju kurung untuk dipakai oleh kaum wanita bagi menutupi tubuh badannya. Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi menerangkan "Sebahagian perempuan Jahiliah apabila keluar rumah, mereka suka menampakkan sebahagian kecantikannya, misalnya dada, leher dan rambut, sehingga mereka ini diganggu oleh laki-laki fasik (jahat) dan yang suka berzina, kemudian turunlah ayat di atas yang memerintahkan kepada orang-orang perempuan Islam untuk melabuhkan jilbabnya itu sehingga semua bahagian-bahagian tubuhnya yang boleh membawa fitnah itu tidak kelihatan. Dengan demikian secara zahirnya pula mereka itu akan dikenali sebagai wanita yang terpelihara (‘afifah) serta tidak mudah diganggu oleh orang-orang yang suka kejahatan atau orang-orang munafik.
Jadi jelasnya, bahawa ayat tersebut memberikan ‘illah (alasan) utama perintah ini adalah kerana bimbang wanita muslimah diganggu oleh orang-orang fasik dan menjadi perhatian orang-orang yang suka berzina. Bukanlah ketakutan yang timbul dari perempuan itu sendiri atau karena tidak percaya kepada mereka, sebagaimana anggapan sebahagian orang, tetapi ia adalah kerana sebahagian wanita yang suka menampakkan perhiasannya, berjalan dengan penuh lenggang lengguk dan bicaranya dibuat-buat manja, sering menarik perhatian nafsu lelaki dan menjadikannya sasaran orang-orang yang suka berzina. (Petikan dari kitab Al-Halal wal Haram fil Islam dengan sedikit pindaan)
Ayat ini juga jelas menunjukkan bahawa salah satu target utama menutup aurat yang diletakkan oleh Allah SWT adalah sebagai kaedah dan cara terbaik bagi mengelakkan wanita Islam dari diganggu dan disakiti.
BANTAHAN KAUM WANITA
"Eleh, tetapi hari ini ramai juga wanita bertudung yang kena rogol, malah setengahnya kena bunuh dijerut dengan tudungnya pulak, kanak-kanak pun kena rogol dan bunuh. Ini maknanya, tudung bukan lagi penyelamat la ustaz. Ha..macam mana ustaz nak jawab tu ?. Hujah balas yang selalu saya dengar bila isu ini ditimbulkan.
"Pernah tak anda merasa amat marah sepanjang hidup anda ?" Tanya saya kembali.
"Pernah juga ustaz..kenapa ustaz, apa kaitannya?" Bingung sekali lagi mereka nampaknya.
"Biasanya bila seseorang itu sedang amat marah, sempat tak agaknya ia berfikir bahaya atau tidak tindakan yang dibuatnya sebagai contoh; ada orang yang sedang marah kerana bising tangisan kanak-kanak, maka ditendang (seperti berita yang saya baca di akhbar baru-baru ini), ditolak jatuh tangga, ditekup wajah kanak-kanak itu dengan bantal dan macam-macam lagi bagi menghilangkan kemarahan atau gangguan bising itu, setelah beberapa ketika mungkin baru seolah-olah dia tersedar, lalu cemas dan mungkin menyesal"
"Demikianlah juga nafsu jahat, bila ia berada di tahap tinggi, ia tidak lagi melihat samada kepada pakaian dan umur wanita mahupun isteri orang dihadapannya, sasarannya hanya mendapatkan hajat jahatnya, kerana itulah wanita yang menutup aurat dengan sempurna serta kanak-kanak perempuan juga terancam, tanpa dapat dinafikan juga peranan vcd, laman, akhbar, majalah dan novel lucah " terang saya.
"Tapi macam mana pulak ayat tadi kata tutup aurat dapat mengelakkan wanita dari disakiti ?" Balas mereka dengan penuh minat kali ini.
"Jika kita lihat dengan teliti, ayat tadi sebenarnya ditujukan kepada seluruh kaum wanita. Ini bermaksud, jika sebahagian besar wanita tidak mentaatinya dan memakai pakaian seksi pula. Di ketika itu, faedah dan kebaikan dari tutup aurat bagi menjaga semua kaum wanita dari disakiti secara umum akan tergugat dariu mencapai matlamat umumnya. Sebenarnya, ayat itu nak beritahu bahawa seluruh wanita bertanggung jawab menjaga keselamatan kaum sejenisnya dengan menjaga aurat masing-masing" Jelas saya
"Maka bila ada yang seksi, ini bermakna, ia sedang mengancam kaum sejenisnya yang lain dan di tempat lain kerana telah menghidupkan nafsu kebinatangan lelaki jahat yang sedang tidur"
PENGALAMAN MENUMPANG KE MASJID
Saya masih ingat, dalam perjalanan ke Masjid untuk menunaikan solat Jumaat di sebuah Masjid di Ibu Negara. Pejabat saya di Jalan Sultan Ismail dan pada hari tersebut saya menumpang kereta seorang rakan. Bersama kami  beberapa rakan sekerja yang lain. Tiba-tiba semasa berada di lampu trafik, tiba-tiba suasana dalam kereta agak bising dengan bunyi..uiiiii..oii...peh..mengancam...dan sebagainya, diikuti dengan kata-kata :
"Astaghfirullah..korang ini teruk betul la, kan ustaz ada dengan kita ini.." Kemudian "disambut dengan kata rakan di belakang, ye la..ini la yang bagus kita pergi masjid dengan ustaz, terjaga sikit"
Anda tentu dapat menggagak apa yang dilihatnya? Alhamdulilllah saya tidak sempat melihat apa-apa kerana sedang membelek pelbagai mesej soalan hukum hakam tertunda yang memenuhi telefon bimbit saya. Bila saya tanya, kenapa? dengan malu-malu mereka menyalahkan sesama sendiri akibat ‘gatal mata' melihat skirt-skirt pendek wanita KL, samada wanita Melayu mahupun Cina disekitar kawasan segitiga emas itu.
Cuba bayangkan, perasaan lelaki-lelaki ini. Mereka dalam perjalanan ke masjid, semuanya juga telah berumah tangga, tapi nafsu masih teransang apabila didedahkan kepada permandangan seperti itu. Jahatkah mereka?
"Gatal dan dah miang sangat kot orang lelaki ni, memang teruk mereka ni, tak sangka, harap suami kita tak macam ni" mungkin itulah yang akan dikatakan oleh sebahagian besar pembaca wanita sekarang ini. 
Tapi itulah cabaran terbesar lelaki wahai kaum wanita, iaitu ANDA, wanita dan seluruh kecantikan yang dikurniakan Allah SWT kepadanya sebagai ujian, ia disebutkan oleh Allah SWT :
زين للناس حب الشهوات من النساء والبنين ..
"Dihiaskan (diuji) bagi manusia itu, nafsu syahwat dan keinginan serta kecintaan kepada wanita, anak-anak, harta..."
Ayat ini dengan jelas menyebut syahwat utama lelaki adalah pada wanita. Nabi SAW juga pernah bersabda :
ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء
Ertinya : "Tidak aku tinggalkan fitnah selepasku yang lebih boleh membawa mudarat kepada lelaki selain wanita" (Riwayat Al-Bukhari, 7/11, bab Zikir & Doa )
ANTARA LAWAK & HUKUM
Saya juga masih ingat, sewaktu di tempat lama, rakan-rakan sepejabat sering kali apabila mereka terlihat aurat wanita sebegini akan disebut .. "tak pe ustaz kan, pandangan pertama tak berdosakan?". Sedih saya melihat sikap sebahagian umat Islam hari ini yang kerap mempermainkan hukum hakam akibat kejahilan mereka.
Sebuah hadith : "Dari Jarir bin Abdullah, ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah s.a. w. tentang melihat (aurat wanita) secara tiba-tiba tanpa sengaja. Maka jawab Nabi: Palingkanlah pandanganmu itu!" (Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Tarmizi) - Iaitu, Jangan kamu ulangi melihat untuk kedua kalinya sebagainya datang dalam hadith Nabi kepada Sayyidina Ali r.a.
Apabila ia adalah sebuah hukum, maka adalah tidak harus sama sekali sesiapa juga mempermainkan apa jua berkaitan dengannya. Nabi SAW bersabda :-
ان العبد ليتكلم بالكلمة ما يتبين فيها يزلّ بها إلى النار أبعد مما بين المشرق والمغرب
Ertinya : " Sesungguhnya seorang hamba yang bercakap sesuatu kalimah atau ayat tanpa mengetahui implikasi dan hukum percakapannya, maka kalimah itu boleh mencampakkannya di dalam Neraka lebih sejauh antara timur dan barat" ( Riwayat Al-Bukhari, bab Hifdz al-Lisan, 11/256 , no 2988)
 Inilah Yang Kerap Kita Lihat, Adakah Nabi SAW Tersenyum Melihat Wanita Yang Mengaku Ummatnya Menutup Aurat Sebegini?
KESILAPAN KERAP WANITA TENTANG AURAT
Ketika ini, saya mengambil masa sekitar satu jam untuk ke pejabat, memandu kereta dari Puchong ke Jalan Sultan Ismail. Setiap hari, laluan jalan pergi dan pulang ini akan mempamerkan kejahilan wanita Islam hari ini tentang penutupan aurat. Di manakah kesilapan penutupan aurat wanita hari ini ?. Jawabnya seperti berikut :-
KESALAHAN PERTAMA : Aurat itu adalah memakai tudung sahaja.
KESALAHAN KEDUA : Bertudung tetapi ber‘T-Shirt' berlengan pendek.
KESALAHAN KETIGA : Bertudung tetapi baju kebarungnya terbelah kainnya.
KESALAHAN KEEMPAT : Bertudung tetapi bajunya sendat, sempit dan nipis lalu memaparkan bentuk kawasan-kawasan mudah ‘menggoda'.
KESALAHAN KELIMA : Bertudung tetapi amat longgar dan menayangkan jambul dan hujung rambutnya.
KESALAHAN KEENAM : Bertudung tetapi hanya memakainya di pejabat sahaja. Tidak di sekitar rumah, pasaraya dan sebagainya.
KESALAHAN KETUJUH : Bertudung tetapi tudungnya dilempar ke belakang leher, maka terdedahlah dadanya dari ditutupi kain tudung.
KESALAHAN KELAPAN : Bertudung tetapi dengan tudung yang amat nipis sehingga boleh diihat sanggul, leher, tengkuk dan dadanya.
Sebahagian wanita menyangka bahawa tutup aurat tu adalah tutup rambut sahaja. Ia adalah tidak tepat sama sekali. Asasnya adalah dari firman Allah SWT: ertinya :
"Hendaknya mereka itu melabuhkan tudungnya sampai ke dadanya, dan JANGANLAH KAMU MENDEDAHAKN AURAT DAN PERHIASAN KAMU KECUALI APA YANG TERZAHIR." (an-Nur: 31)
Pengertian khumur (tudung), iaitu semua alat yang dapat dipakai untuk menutup kepala. Sedang apa yang disebut ‘juyub' kata jama' (bentuk plural) dari kata jaibun, yaitu belahan dada yang terbuka, tidak tertutup oleh pakaian/baju.
Setiap perempuan Islam wajib menutup kepalanya dengan tudung dan bahagian dadanya termasuk juga leher, sehingga semua tempat-tempat yang boleh membawa fitnah tertutup dari perkara yang memungkinkan dilihat oleh orang-orang yang jahat hatinya.
Menurut Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi yang dimaksud perhiasan perempuan dalam ayat itu pula, iaitu apa saja yang dipakai berhias dan untuk mempercantik tubuh, baik berbentuk ciptaan asli seperti wajah, rambut dan potongan tubuh, ataupun buatan seperti pakaian, perhiasan, make-up dan sebagainya.
Dalam ayat di atas Allah memerintahkan kepada orang-orang perempuan supaya menyembunyikan perhiasan tersebut dan melarang untuk dinampak-nampakkan. Allah tidak memberikan pengecualian, melainkan apa yang terzahir. Oleh karena itu para ulama kemudian berbeza pendapat tentang erti apa terzahir itu serta ukurannya.
Misalnya sahabat besar Nabi seperti Ibnu Abbas r.a, ia berkata dalam menafsirkan apa yang terzahir itu adalah : celak dan cincin.
Yang berpendapat seperti ini ialah sahabat Anas Bin Malik. Justeru, harus dilihat celak dan cincin wanita, bererti boleh dilihatnya juga kedua tempatnya pemakaiannya, iaitu muka dan kedua tapak tangan. Demikianlah apa yang ditegaskan oleh ulama Tabien seperti Said bin Jubair, 'Atha', Auza'i dan lain-lain.
Bagaimanapun Ummul Mukminin Aisyah r.a, Qatadah dan lain-lain menisbatkan gelang sebagai perhiasan yang boleh dilihat. Dengan demikian, maka tempat letak gelang iaitu di pergelangan tangan adalah dibolehkan jika tiada fitnah. Tetapi berkenaan batasnya dari pergelangan sampai ke siku, masih diperselisihkan. Seeloknya di jauhi dari mendedahkannya. 
Menurut Syeikh Al-Qaradawi juga, ini tidak sama dengan make-up dan cat-cat yang biasa dipakai oleh perempuan-perempuan zaman sekarang untuk memakai gincu dan bedak merah di pipi serta kuku. Make-up ini semua termasuk berlebih-lebihan yang sangat tidak baik, yang tidak boleh dipakai kecuali di dalam rumah. Sebab perempuan-perempuan sekarang memakai itu semua di luar rumah, adalah untuk menarik perhatian laki-laki. Jadi jelas hukumnya adalah haram.
Namun, kiranya sesempurna mungkin seorang muslimah harus bersungguh-sungguh untuk menyembunyikan perhiasannya, termasuk wajahnya itu sendiri kalau mungkin, demi menjaga meluasnya kerusakan dan banyaknya kefasikan di zaman kita sekarang ini. Lebih-lebih kalau perempuan tersebut mempunyai paras yang cantik yang sangat dikawatirkan akan menimbulkan fitnah.
"Dan hendaknya mereka itu tidak menampak-nampakkan aurat dan perhiasannya kecuali terhadap suami atau ayahnya." (an-Nur: 31)
 Ini lebih diredhai di mata Rasulullah SAW
Kesemua jenis berpakaian yang disebut tadi adalah diharamkan secara sepakat seluruh Ulama Islam. Pengarahan ini tertuju kepada perempuan-perempuan mu'minah, dimana mereka dilarang keras membuka atau menampakkan perhiasannya yang seharusnya disembunyikan, misalnya: perhiasan telinga (anting-anting), perhiasan rambut (sanggul); perhiasan leher (rantai), perhiasan dada (belahan dadanya) dan perhiasan kaki (betis dan gelang kaki). Semuanya ini tidak boleh dinampakkan kepada laki-laki lain. Mereka hanya boleh melihat muka dan kedua tapak tangan yang memang ada rukhsah untuk dinampakkan.
Amat jelas dari dalil al-Quran dan al-Hadith bahawa Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang membentuk dan nipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk diantaranya ialah pakaian yang dapat menampakkan bahagian-bahagian tubuh, khususnya tempat-tempat yang membawa fitnah, seperti: buah dada, paha, dan sebagainya.
Dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu: (l) Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam); (2) Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan boleh masuk syurga, serta tidak dapat akan mencium bau syurga, padahal bau syurga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian." (Riwayat Muslim)
Mereka dikatakan berpakaian, karena memang mereka itu melilitkan pakaian pada tubuhnya, tetapi pada hakikatnya pakaiannya itu tidak berfungsi menutup aurat, karena itu mereka dikatakan telanjang, karena pakaiannya terlalu tipis sehingga dapat memperlihatkan kulit tubuh, seperti kebanyakan pakaian perempuan sekarang ini. ( Al-Halal Wal Haram Fil Islam, Dr Yusof Al-Qaradawi)
‘Bukhtun' adalah salah satu macam daripada unta yang mempunyai kelasa (punuk) besar; rambut orang-orang perempuan seperti punuk unta tersebut karena rambutnya ditarik ke atas.
Disebalik keghaiban ini, seolah-olah Rasulullah melihat apa yang terjadi di zaman sekarang ini yang kini diwujudkan dalam bentuk dandanan rambut, dengan pelbagai macam bentuk dalam salon-salon kecantikan, lebih parah pula apabila kaum lelaki pula yang bekerja di salon seperti ini
Larangan Nipis
Saidatina Aisyah r.a meriwayatkan, saudaranya iaitu Asma' binti Abubakar pernah masuk di rumah Nabi dengan berpakaian jarang sehingga tampak kulitnya. Kemudian baginda SAW berpaling dan mengatakan:
"Hai Asma'! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah haidh (cukup umurnya), tidak patut diperlihatkan tubuhnya itu, melainkan ini dan ini -- sambil ia menunjuk muka dan dua tapak tangannya." (Riwayat Abu Daud)
Walaupun terdapat perawi lemah dari hadis, tetapi diperkuat dengan hadis-hadis lain yang membolehkan melihat muka dan dua tapak tangan ketika diyakini tidak akan membawa fitnah.
Dr Yusof Al-Qaradawi menegaskan bahawa melihat secara normal kepada wanita atau lelaki, kepada selain aurat, selama tidak dilakukan dengan syahwat dan berulang-ulang, hukumnya adalah halal. (Al-Halal Wal Haram Fil Islam)
KESALAHAN KESEMBILAN : Bertudung tetapi menaiki motor sambil menayangkan betis sepanjang jalan.
Diriwayatkan dalam sebuah Hadith :-
يرحم الله المتسرولات
Ertinya : Allah sentiasa merahmati para wanita yang memakai seluar panjang (di sebelah dalamnya) (Riwayat Al-‘Uqayli, Dar Qutni dari Abu Hurairah, Musannaf Abd Razak, no 5043; Kanzul Ummal, no 41245) .
Menurut Imam Mujahid, hadith ini berlaku di satu ketika ada seorang wanita jatuh dari kenderaannya sehingga terselak kainnya di hadapan Nabi dan para sahabat, maka dengan segera Nabi SAW memalingkan wajahnya, maka para sahabat berkata dia (wanita itu) memakai seluar. Lalu sebagai respond Rasulllah SAW memuji dan menyebut hadith di atas. ( Al-Bayan wa At-Ta'rif, Ibn Hamzah al-Husyani, 3/ 252, no 1831)
Berdasarkan dalil ini juga, bermakna Allah sentiasa melaknati wanita yang tiadk berseluar panjang (di sebelah dalamnya) semasa naik kenderaan. Demikian menurut kaedah Mafhum Mukhalafah di dalam ilmu Usul Fiqh.
KESALAHAN KESEPULUH : Bertudung dan sempurna penutupan aurat tubuhnya tetapi memanja-manjakan suaranya ketika berinteraksi dengan lelaki. Samada menyanyi mahupun bernasyid. Tiada dakwah yag sesuai buat wanita menerusi nyanyian kerana sesaat sahaj ia berada di atas pentas dengan pakaian canggihnya, seribu mata lelaki yang memandangnya..kita tidak tahu dimanakah mata lelaki itu memandang. Suaranya yang merdu juga membuatkan lelaki yang rosak hatinya akan dibuai nafsu, walaupun penasyid wanita itu sedang mendendangkan lagu ketuhanan.
Larangan ini datang dari Firman Allah SWT : "Janganlah perempuan-perempuan itu berlaku lemah dengan perkataannya, sebab akan menaruh harapan orang yang dalam hatinya ada penyakit." (al-Ahzab: 32)
TUJUAN TUNTUTAN MENUTUP AURAT
Berdasarkan dalil Al-Quran dan al-Hadith, amat jelas bahawa isu aurat bukanlah isu remeh dan cabang. Ia adalah termasuk dalam katergori hukum qati'e dan usul. Malah ia juga merupakan salah satu dosa utama yang amat diperjuangkan oleh Syaitan. Ini adalah kerana, dengan terbukanya aurat, maka ia boleh mencambahkan dosa-dosa lain seperti zina, mengandung anak luar nikah, bercerai suami isteri akibat curang, membunuh anak luar nikah, putusnya hubungan keluarga dan pelbagai lagi. Perihal Syaitan mensasarkan dosa 'buka aurat' ini sebagai dosa pilihan utamanya ada disebutkan dalam Al-Quran dari firman Allah ertinya :-
" Maka Syaitan membisikkan fikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya yang tertutup dari mereka iaitu auratnya .." Al-A'raf : 20)
Ringkasnya, antara tujuan utama diwajibkan umat Islam lelaki dan wanita untuk menutup aurat adalah :-
a)       Perbezaan dengan binatang.
Allah SWT berfirman :
" Wahai anak Adam, telah kami turunkan buat kamu pakaian yang boleh menutup aurat-aurat kamu dan untuk perhiasan" ( Al-A'raf : 26)
Amat jelas dari ayat ini, penutupan aurat ditujukan kepada sesiapa sahaja yang termasuk dalam kategori anak Adam iaitu manusia. Justeru barangsiapa yang berpaling dari arahan ini, secara langsung ia menjatuhkan tahapnya selari dengan binatang yang tiada cukup kemampuan dan aqal bagi menjalankan arahan penutupan aurat.
b)       Agar kaum wanita tidak disakiti
Ia berdasarkan ulasan yang telah saya buat sebelum ini bersandarkan firman Allah SWT dari surah Al-Ahzab ayat 59.
c)        Tanda atau seperti uniform kepada penganut agama Islam.
Ia juga boleh difahami dari surah Azhab ayat 59 tadi apabila Allah SWT menyebut : « .. yang demikian itu lebih memastikan mereka agar dikenali (sebagai wanita Islam).. »
Dari sini jelas, menunjukkan salah satu fungsi tutupan aurat juga adalah sebagai syiar diri sebagai penganut Islam. Firman Allah : « Barangsiapa yang membesarkan syiar Allah maka ia adalah dari tanda ketaqwaan hati »
d) Tanda profesionalism dalam sistem pemakaian Islam. Kita dapat memerhati bagaimana ‘trend' sesebuah organisasi atau restoran hebat hari ini pasti meletakkan ‘dress code' tertentu bagi kakitangannya dan para tetamunya. Ia pastinya bertujuan penjagaan standard khas bagi organisasi dan restoran itu di tahap tertentu. Sebagai contoh, kita tidak akan dapat melihat individu berselipar Jepun di sebuah Persidangan Antarabangsa di PICC, Putrajaya mahupun di kalangan kakitangan PETRONAS di pejabat mereka di Menara Berkembar. Semua menjaga ‘standard' berbanding Tauke kedai runcit yang tidak beruniform.
Justeru, Islam adalah satu agama dan cara hidup yang profesional pastinya begitu lengkap menyediakan panduan melengkapi setiap sudut kehidupan manusia. Dari hal-hal yang sulit seperti urusan di dalam tandas hinggalah ekonomi dan kenegaraan. Walaupun demikian, Islam tidak mengarah umatnya membuat perkara yang tidak rasional, justeru, sudah tentu ‘standard'  pemakaian yang diletakkan ini tidak membebankan bahkan ia amat bertepatan dengan logik aqal manusia yang sihat.
e)       Sebagai ujian bagi manusia untuk melihat tahap ketaatan mereka kepada Allah SWT.
Saya kira hal ini amat jelas, dari firman Allah ertinya : Dijadikan hidup dan mati adalah untuk menguji siapakah yang terlebih baik amalannya" (Al-Mulk : 2)
DON'T JUDGE A BOOK BY ITS COVER
Ungkapan ini kerap saya dengari, saya yakin anda juga mungkin kerap mendengarnya. Kata-kata dari wanita yang tidak menutup aurat yang sering mendakwa bahawa hatinya baik dan suci walaupun ia berpakaian seksi serta mendedahkan aurat.
"Orang wanita bertudung pun banyak yang jahat hari ini, berzina, khalwat dan macam-macam lagi" Katanya memberi buah fikirannya.
"Malah, kami juga baik, kami tak kacau orang, tak mengumpat dan buat benda-benda tak elok" tambah wanita ini lagi.
Benarkah hujjah mereka?. Benarkah penampilan luaran tidak terpakai di dalam Islam ?. Ada juga yang sudah semakin ‘advance' hujahnya lantas berhujjah dengan sebuah maksud hadith Nabi yang sohih iaitu :
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh, rupa luaran dan harta kamu, tetapi melihat kepada hati dan amalan kamu"  (Riwayat Muslim)
Simpati bercampur kesal saya mendengar bagaimana terdapat orang yang sewenangnya berhujjah dengan hadith untuk menyokong nafsunya. Hanya digunakan Islam dalam hal yang selari dengan kehendaknya sahaja.
"Seorang pekerja yang dijumpai oleh majikannya sedang bermain ‘game' semasa waktu kerjanya sedangkan dokumen yang dipinta si boss masih tidak disiapkan, lalu si majikan berkata: "Macam mana kamu nak cemerlang dalam kerja kalau begini sikap kamu"
Lalu jawab si pekerja : " Saya luaran je nampak main ‘game' boss, tapi hati saya ikhlas dan saya kerja dengan cemerlang"
Adakah anda rasa si boss boleh menerima cakap pekerjanya itu ?. Adakah Allah SWT boleh mengganggap hati seseorang itu suci dan baik dengan melanggar perintahNya ?
Hakikatnya, sesuatu untuk baik dan suci mestilah ditentukan mengikut neraca Allah dan RasulNya, bukannya neraca pemikiran kita semata-mata. Jika merujuk kepada neraca Islam, Nabi SAW pernah bersabda ertinya :
"Ketahuilah, bahawa di dalam diri anak Adam itu ada seketul daging, yang bila ianya baik maka baik seseorang itu, dan apabila buruk, buruklah amalan seseorang itu, ketahuilah, ia adalah hati" (Riwayat Muslim)
Berdasarkan hadith ini, menurut neraca Islam kebaikan hati seseorang boleh dilihat di peringkat pertamanya dari tindak tanduknya. Ertinya, bila tindakannya sentiasa menyalahi kehendak dan hukum yang diletakkan Islam, ia adalah tanda kekotoran hatinya. Jika tindakan luarannya pula bertepatan dengan kehendak Islam, maka adalah harus ianya dianggap baik pada peringkat pertama iaitu neraca luaran orang ramai, adapun baik di peringkat kedua adalah samada hatinya bertujuan kerana Allah ata selainnya seperti sekadar menunjuk-nunjuk sahaja.
Justeru, 'we can judge a book by its cover in certain cases' iaitu apabila perkara asas Islam dilanggar, maka sudah tentu ‘that cover is reflecting what's inside the heart of a person'.
Menghukum berdasarkan yang zahir ini bertepatan dengan hadith :
إنما أنا بشر , وإنكم تختصمون إلىّ , ولعلّ بعضكم أن يكون ألحن بحجته من بعض , فأقضي بنحو ما أسمع , فمن قضيت له من حق أخيه شيئاَ فلا يأخذه , فإنما أقطع له قطعة من النار
Ertinya : Sesungguhnya aku hanya manusia, dan kamu sentiasa membawa kes pertikaian untuk di selesaikan olehku, dan mungkin sebahagian kami lebih cekap berhujjah dari sebahagian lainnya, maka aku telah memutuskan hukuman berdasarkan apa yang kudengari sahaja. Barangsiapa yang telah ku jatuhi hukuman dan hukuman itu mengambil hak yang lain (akibat kurang cekap pihak yang benar dalam berhujjah), maka jangalah kamu mengambilnya, sesungguhnya ia bakal menjadi sepotong api neraka" (Riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan lain-lain ; Rujuk Naylul Awtar,  8/632, no 3920 )
Hadith ini dengan jelas menunjukkan seorang hakim dalam Islam akan membuat hukum berdasarkan info dan bukti zahir yang diberikan. Demikian juga dalam kes penutupan aurat, tanpa menutupnya adalah tanda keingkaran hati terhadap arahan Allah. Mana mungkin hati begini boleh dianggap baik oleh Islam.
Kaum wanita perlu menyedari bahawa dengan pembukaan auratnya, setiap lelaki yang melihatnya akan memperoleh dosa setiap kali ia memandang. Tetapi yang beratnya adalah si wanita bukan mendaat satu dosa bagi kesalahan itu, tetapi juga meraih setiap dosa semua lelaki yang memandangnya. Bayangkanlah berapa banyak dosa yang diperolehi hanya dengan pembukaan aurat di satu hari. Ia berdasarkan sabda Nabi SAW
من سن في الإسلام سنة سيئة فعليه وزرها ووزر من عمل بها من غير أن ينقص شيئاً
Ertinya : Sesiapa yang mempelopori sesuatu yang buruk, maka ke atasnya dosa dan dosa setiap orang yang membuatnya tanpa sedikit kurang pun dosanya.." ( Riwayat Ahmad dan lain-lain : Sohih )
Termasuklah dalam erti mempelopori, apabila seseorang itu mempelopori pembukaan auratnya di hari itu, yang menyebabkan lelaki melihatnya mendapat dosa. Pastinya, si wanita itu juga mendapat dosa tanpa kurang bagi setiap mata yang memandang. Adakah hati orang sebegini boleh dikira baik ? setelah gunungan dosa mengaratkan hatinya ?.
Sesungguhnya Allah itu maha adil dan maha pengasih. Segeralah mendapatkan kasih sayang Allah dengan mentaatinya. Bagi yang berdegil, tiada kata yang dapat diberikan kecuali ;  Yakinilah bahawa Allah itu benar, RasulNya juga benar, Syurga dan Neraka juga benar. Jika mempercayainya maka mengapa tindakan masih seolah meraguinya. ?
Sekian
Zaharuddin Abd Rahman 
Kuala Lumpur
23 Muharram 1428H
11 Feb 2007

Aurat Wanita : Apa Sudah Jadi ?

  • PDF
(712 votes, average 4.88 out of 5)
Ini lebih diredhai di mata Rasulullah SAW 
Aurat : Apa Sudah Jadi ?
Oleh
Ust Hj Zaharuddin Hj Abd Rahman
Semasa saya memberikan kuliah kepada satu kumpulan wanita yang terdiri dari golongan professional termasuk para Datin di satu daerah, ketika itu, sedang heboh isu wanita seksi ditangkap di sebuah kelab malam. Lalu timbul isu hak peribadi wanita untuk memakai apa jua pakaian yang diingininya, termasuk yang seksi. Lalu, semasa kuliah ini saya mengambil peluang bertanya kepada kumpulan wanita ini soalan mudah berikut :-
"Apakah agaknya sebab wanita ingin memakai seksi dikhalayak ramai? Dengan skirt pendek, atau baju sendat dan nipis?"
Ada di antara mereka mula memberikan pandangan, tetapi kerana terlampau ramai yang bercakap, saya tidak mendengar butirannya. Apabila saya meminta seorang wakil, seorang menjawab dengan yakin.
" Untuk nampak cantik ustaz..." katanya sambil tersenyum malu.
Saya bertanya pula : "Agaknya kepada siapa nak ditunjukkan kecantikan itu?"
"Tentulah kepada kaum lelaki ustaz, kaum wanita pun iye juga.." sambungnya.
"Baiklah, jika lelaki tersebut sudah tergoda dengan kecantikan tu, lalu ingin menyentuh bahagian indah yang dilihatnya boleh tak ?" Tanya saya menguji.
" Isyh, ustaz ni.. tentulah tak boleh ustaz, dah kira ‘sexual harassment' (gangguan seksual) tu ustaz" dengan yakin sekali hujjahnya kali ini.
"Jika demikian, tidakkah para wanita merasakan, tindakan mereka yang memaparkan bahagian yang menarik di tubuh mereka itu juga merupakan gangguan seksual kepada lelaki?" Tambah saya.
" Erm, macam mana tu ustaz?" Tanya mereka dengan nampak sedikit bingung sambil berkerut dahi.
"Ye la, bila orang lelaki yang dah naik syahwatnya tu, kerana kecantikan peha wanita tu contohnya, mestilah terganggu syahwatnya, lalu terdetik keinginan seksualnya secara tidak terkawal" .."Kerana itu saya katakan berpakaian seksi adalah suatu bentuk gangguan seksual kepada orang lelaki di sekelilingnya"
"Cuba bayangkan, kucing yang lapar diacah-acah dengan ikan ‘fresh' yang digoyang-goyankan di hadapannya tentu geram kucing tu, malah silap haribulan, tentu diterkamnya muka orang yang mengacah juga" Tambah saya lagi memberi keyakinan.
"Tapi perlu diingat, tak semua kucing akan terkam, hanya yang amat lapar dan liar je, demikian juga lelaki, tak semua lelaki gagal kawal nafsunya, tetapi tak dinafikan bahawa ramai juga yang gagal dan liar"
"Akhirnya, kerana suasana yang tak sesuai, mungkin kerana ramai orang dan di tempat awam pula, terselamatlah wanita seksi itu dari terkaman lelaki liar tadi. Masalahnya, anak-anak perempuan kecil berumur 7 hingga 12 tahun yang mungkin menjadi mangsa tempiasan nafsu lelaki begini. Dan di ketika itu, samada wanita itu bertudung, berjubah, kanak-kanak dan sebagainya tidak lagi mampu menahan nafsu si lelaki seperti ini, asalkan suasana cukup sesuai (sunyi dan jauh dari pandangan ramai), akan dilepaskan nafsunya secara kekerasan" Terang saya dengan panjang lebar, mereka mengganguk dengan wajah serius kali ini.
Lebih terangnya, sama-sama fikirkan adakah jika para wanita yakin bahawa jika anda berada di hadapan Baginda SAW hari ini, adakah Rasulullah akan tersenyum atau sebaliknya? . Jika sebaliknya, bagaimana pula peluang wanita seperti ini untuk mendapat Syafaat Nabi SAW di akhirat kelak?. Benar, mungkin sesoerang wanita itu berjaya meraih pandangan istimewa dari kaum lelaki hasil pendedahan kecantikannya yang memukau. Tapi keseronokan itu hanyalah palsu dan sementara sahaja, serta tidak menambah sebarang nilai buat kehidupan kekal di Barzakh dan Akhirat selain menambahkan tahap azab sahaja. Apa yang jelas, pakaian yang ditunjukkan oleh wanita Arab yang solehah dengan penutupan aurat yang sempurna di zaman ini sudah tentu boleh memberi sedikit info kepada kita bahawa inilah mugkin pakaian yang dipakai oleh wanita Islam di zaman Nabi serta mendapat redha dari mata dan hati baginda SAW. Tidakkah para wanita hari ini juga berminat meraih redha dari mata dan hati baginda SAW?.
BENARKAH MENUTUP AURAT DAPAT MENGELAK DARI WANITA DISAKITI?
Ramai wanita professional dan yang kurang didikan agama hari ini mencebik bibirnya apabila tajuk ini disebutkan, mereka tidak percaya langsung fakta yang saya sebut diatas. Malah ada yang berpendapat lelaki sengaja melakukan perkara buruk kepada wanita kerana ingin menunjukkan kekuasaannya terhadap wanita. Kerap benar saya dengar hujah ini di media massa.
Hakikatnya, sebagai hamba Allah SWT dan umat Rasulullah SAW kita diajar untuk merujuk Al-Quran dan Al-Hadith bagi mendapat kepastian tentang baik buruk dan benar salahnya sesuatu perkara itu. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman :-
"Hai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min semua hendaklah mereka melabuhkan jilbab-jilbab mereka atas (muka-muka) mereka. Yang demikian itu lebih memastikan mereka agar dikenali (sebagai wanita Islam) supaya mereka tidak diganggu." (al-Ahzab: 59)
Jilbab, iaitu pakaian yang lebarnya semacam baju kurung untuk dipakai oleh kaum wanita bagi menutupi tubuh badannya. Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi menerangkan "Sebahagian perempuan Jahiliah apabila keluar rumah, mereka suka menampakkan sebahagian kecantikannya, misalnya dada, leher dan rambut, sehingga mereka ini diganggu oleh laki-laki fasik (jahat) dan yang suka berzina, kemudian turunlah ayat di atas yang memerintahkan kepada orang-orang perempuan Islam untuk melabuhkan jilbabnya itu sehingga semua bahagian-bahagian tubuhnya yang boleh membawa fitnah itu tidak kelihatan. Dengan demikian secara zahirnya pula mereka itu akan dikenali sebagai wanita yang terpelihara (‘afifah) serta tidak mudah diganggu oleh orang-orang yang suka kejahatan atau orang-orang munafik.
Jadi jelasnya, bahawa ayat tersebut memberikan ‘illah (alasan) utama perintah ini adalah kerana bimbang wanita muslimah diganggu oleh orang-orang fasik dan menjadi perhatian orang-orang yang suka berzina. Bukanlah ketakutan yang timbul dari perempuan itu sendiri atau karena tidak percaya kepada mereka, sebagaimana anggapan sebahagian orang, tetapi ia adalah kerana sebahagian wanita yang suka menampakkan perhiasannya, berjalan dengan penuh lenggang lengguk dan bicaranya dibuat-buat manja, sering menarik perhatian nafsu lelaki dan menjadikannya sasaran orang-orang yang suka berzina. (Petikan dari kitab Al-Halal wal Haram fil Islam dengan sedikit pindaan)
Ayat ini juga jelas menunjukkan bahawa salah satu target utama menutup aurat yang diletakkan oleh Allah SWT adalah sebagai kaedah dan cara terbaik bagi mengelakkan wanita Islam dari diganggu dan disakiti.
BANTAHAN KAUM WANITA
"Eleh, tetapi hari ini ramai juga wanita bertudung yang kena rogol, malah setengahnya kena bunuh dijerut dengan tudungnya pulak, kanak-kanak pun kena rogol dan bunuh. Ini maknanya, tudung bukan lagi penyelamat la ustaz. Ha..macam mana ustaz nak jawab tu ?. Hujah balas yang selalu saya dengar bila isu ini ditimbulkan.
"Pernah tak anda merasa amat marah sepanjang hidup anda ?" Tanya saya kembali.
"Pernah juga ustaz..kenapa ustaz, apa kaitannya?" Bingung sekali lagi mereka nampaknya.
"Biasanya bila seseorang itu sedang amat marah, sempat tak agaknya ia berfikir bahaya atau tidak tindakan yang dibuatnya sebagai contoh; ada orang yang sedang marah kerana bising tangisan kanak-kanak, maka ditendang (seperti berita yang saya baca di akhbar baru-baru ini), ditolak jatuh tangga, ditekup wajah kanak-kanak itu dengan bantal dan macam-macam lagi bagi menghilangkan kemarahan atau gangguan bising itu, setelah beberapa ketika mungkin baru seolah-olah dia tersedar, lalu cemas dan mungkin menyesal"
"Demikianlah juga nafsu jahat, bila ia berada di tahap tinggi, ia tidak lagi melihat samada kepada pakaian dan umur wanita mahupun isteri orang dihadapannya, sasarannya hanya mendapatkan hajat jahatnya, kerana itulah wanita yang menutup aurat dengan sempurna serta kanak-kanak perempuan juga terancam, tanpa dapat dinafikan juga peranan vcd, laman, akhbar, majalah dan novel lucah " terang saya.
"Tapi macam mana pulak ayat tadi kata tutup aurat dapat mengelakkan wanita dari disakiti ?" Balas mereka dengan penuh minat kali ini.
"Jika kita lihat dengan teliti, ayat tadi sebenarnya ditujukan kepada seluruh kaum wanita. Ini bermaksud, jika sebahagian besar wanita tidak mentaatinya dan memakai pakaian seksi pula. Di ketika itu, faedah dan kebaikan dari tutup aurat bagi menjaga semua kaum wanita dari disakiti secara umum akan tergugat dariu mencapai matlamat umumnya. Sebenarnya, ayat itu nak beritahu bahawa seluruh wanita bertanggung jawab menjaga keselamatan kaum sejenisnya dengan menjaga aurat masing-masing" Jelas saya
"Maka bila ada yang seksi, ini bermakna, ia sedang mengancam kaum sejenisnya yang lain dan di tempat lain kerana telah menghidupkan nafsu kebinatangan lelaki jahat yang sedang tidur"
PENGALAMAN MENUMPANG KE MASJID
Saya masih ingat, dalam perjalanan ke Masjid untuk menunaikan solat Jumaat di sebuah Masjid di Ibu Negara. Pejabat saya di Jalan Sultan Ismail dan pada hari tersebut saya menumpang kereta seorang rakan. Bersama kami  beberapa rakan sekerja yang lain. Tiba-tiba semasa berada di lampu trafik, tiba-tiba suasana dalam kereta agak bising dengan bunyi..uiiiii..oii...peh..mengancam...dan sebagainya, diikuti dengan kata-kata :
"Astaghfirullah..korang ini teruk betul la, kan ustaz ada dengan kita ini.." Kemudian "disambut dengan kata rakan di belakang, ye la..ini la yang bagus kita pergi masjid dengan ustaz, terjaga sikit"
Anda tentu dapat menggagak apa yang dilihatnya? Alhamdulilllah saya tidak sempat melihat apa-apa kerana sedang membelek pelbagai mesej soalan hukum hakam tertunda yang memenuhi telefon bimbit saya. Bila saya tanya, kenapa? dengan malu-malu mereka menyalahkan sesama sendiri akibat ‘gatal mata' melihat skirt-skirt pendek wanita KL, samada wanita Melayu mahupun Cina disekitar kawasan segitiga emas itu.
Cuba bayangkan, perasaan lelaki-lelaki ini. Mereka dalam perjalanan ke masjid, semuanya juga telah berumah tangga, tapi nafsu masih teransang apabila didedahkan kepada permandangan seperti itu. Jahatkah mereka?
"Gatal dan dah miang sangat kot orang lelaki ni, memang teruk mereka ni, tak sangka, harap suami kita tak macam ni" mungkin itulah yang akan dikatakan oleh sebahagian besar pembaca wanita sekarang ini. 
Tapi itulah cabaran terbesar lelaki wahai kaum wanita, iaitu ANDA, wanita dan seluruh kecantikan yang dikurniakan Allah SWT kepadanya sebagai ujian, ia disebutkan oleh Allah SWT :
زين للناس حب الشهوات من النساء والبنين ..
"Dihiaskan (diuji) bagi manusia itu, nafsu syahwat dan keinginan serta kecintaan kepada wanita, anak-anak, harta..."
Ayat ini dengan jelas menyebut syahwat utama lelaki adalah pada wanita. Nabi SAW juga pernah bersabda :
ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء
Ertinya : "Tidak aku tinggalkan fitnah selepasku yang lebih boleh membawa mudarat kepada lelaki selain wanita" (Riwayat Al-Bukhari, 7/11, bab Zikir & Doa )
ANTARA LAWAK & HUKUM
Saya juga masih ingat, sewaktu di tempat lama, rakan-rakan sepejabat sering kali apabila mereka terlihat aurat wanita sebegini akan disebut .. "tak pe ustaz kan, pandangan pertama tak berdosakan?". Sedih saya melihat sikap sebahagian umat Islam hari ini yang kerap mempermainkan hukum hakam akibat kejahilan mereka.
Sebuah hadith : "Dari Jarir bin Abdullah, ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah s.a. w. tentang melihat (aurat wanita) secara tiba-tiba tanpa sengaja. Maka jawab Nabi: Palingkanlah pandanganmu itu!" (Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Tarmizi) - Iaitu, Jangan kamu ulangi melihat untuk kedua kalinya sebagainya datang dalam hadith Nabi kepada Sayyidina Ali r.a.
Apabila ia adalah sebuah hukum, maka adalah tidak harus sama sekali sesiapa juga mempermainkan apa jua berkaitan dengannya. Nabi SAW bersabda :-
ان العبد ليتكلم بالكلمة ما يتبين فيها يزلّ بها إلى النار أبعد مما بين المشرق والمغرب
Ertinya : " Sesungguhnya seorang hamba yang bercakap sesuatu kalimah atau ayat tanpa mengetahui implikasi dan hukum percakapannya, maka kalimah itu boleh mencampakkannya di dalam Neraka lebih sejauh antara timur dan barat" ( Riwayat Al-Bukhari, bab Hifdz al-Lisan, 11/256 , no 2988)
 Inilah Yang Kerap Kita Lihat, Adakah Nabi SAW Tersenyum Melihat Wanita Yang Mengaku Ummatnya Menutup Aurat Sebegini?
KESILAPAN KERAP WANITA TENTANG AURAT
Ketika ini, saya mengambil masa sekitar satu jam untuk ke pejabat, memandu kereta dari Puchong ke Jalan Sultan Ismail. Setiap hari, laluan jalan pergi dan pulang ini akan mempamerkan kejahilan wanita Islam hari ini tentang penutupan aurat. Di manakah kesilapan penutupan aurat wanita hari ini ?. Jawabnya seperti berikut :-
KESALAHAN PERTAMA : Aurat itu adalah memakai tudung sahaja.
KESALAHAN KEDUA : Bertudung tetapi ber‘T-Shirt' berlengan pendek.
KESALAHAN KETIGA : Bertudung tetapi baju kebarungnya terbelah kainnya.
KESALAHAN KEEMPAT : Bertudung tetapi bajunya sendat, sempit dan nipis lalu memaparkan bentuk kawasan-kawasan mudah ‘menggoda'.
KESALAHAN KELIMA : Bertudung tetapi amat longgar dan menayangkan jambul dan hujung rambutnya.
KESALAHAN KEENAM : Bertudung tetapi hanya memakainya di pejabat sahaja. Tidak di sekitar rumah, pasaraya dan sebagainya.
KESALAHAN KETUJUH : Bertudung tetapi tudungnya dilempar ke belakang leher, maka terdedahlah dadanya dari ditutupi kain tudung.
KESALAHAN KELAPAN : Bertudung tetapi dengan tudung yang amat nipis sehingga boleh diihat sanggul, leher, tengkuk dan dadanya.
Sebahagian wanita menyangka bahawa tutup aurat tu adalah tutup rambut sahaja. Ia adalah tidak tepat sama sekali. Asasnya adalah dari firman Allah SWT: ertinya :
"Hendaknya mereka itu melabuhkan tudungnya sampai ke dadanya, dan JANGANLAH KAMU MENDEDAHAKN AURAT DAN PERHIASAN KAMU KECUALI APA YANG TERZAHIR." (an-Nur: 31)
Pengertian khumur (tudung), iaitu semua alat yang dapat dipakai untuk menutup kepala. Sedang apa yang disebut ‘juyub' kata jama' (bentuk plural) dari kata jaibun, yaitu belahan dada yang terbuka, tidak tertutup oleh pakaian/baju.
Setiap perempuan Islam wajib menutup kepalanya dengan tudung dan bahagian dadanya termasuk juga leher, sehingga semua tempat-tempat yang boleh membawa fitnah tertutup dari perkara yang memungkinkan dilihat oleh orang-orang yang jahat hatinya.
Menurut Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi yang dimaksud perhiasan perempuan dalam ayat itu pula, iaitu apa saja yang dipakai berhias dan untuk mempercantik tubuh, baik berbentuk ciptaan asli seperti wajah, rambut dan potongan tubuh, ataupun buatan seperti pakaian, perhiasan, make-up dan sebagainya.
Dalam ayat di atas Allah memerintahkan kepada orang-orang perempuan supaya menyembunyikan perhiasan tersebut dan melarang untuk dinampak-nampakkan. Allah tidak memberikan pengecualian, melainkan apa yang terzahir. Oleh karena itu para ulama kemudian berbeza pendapat tentang erti apa terzahir itu serta ukurannya.
Misalnya sahabat besar Nabi seperti Ibnu Abbas r.a, ia berkata dalam menafsirkan apa yang terzahir itu adalah : celak dan cincin.
Yang berpendapat seperti ini ialah sahabat Anas Bin Malik. Justeru, harus dilihat celak dan cincin wanita, bererti boleh dilihatnya juga kedua tempatnya pemakaiannya, iaitu muka dan kedua tapak tangan. Demikianlah apa yang ditegaskan oleh ulama Tabien seperti Said bin Jubair, 'Atha', Auza'i dan lain-lain.
Bagaimanapun Ummul Mukminin Aisyah r.a, Qatadah dan lain-lain menisbatkan gelang sebagai perhiasan yang boleh dilihat. Dengan demikian, maka tempat letak gelang iaitu di pergelangan tangan adalah dibolehkan jika tiada fitnah. Tetapi berkenaan batasnya dari pergelangan sampai ke siku, masih diperselisihkan. Seeloknya di jauhi dari mendedahkannya. 
Menurut Syeikh Al-Qaradawi juga, ini tidak sama dengan make-up dan cat-cat yang biasa dipakai oleh perempuan-perempuan zaman sekarang untuk memakai gincu dan bedak merah di pipi serta kuku. Make-up ini semua termasuk berlebih-lebihan yang sangat tidak baik, yang tidak boleh dipakai kecuali di dalam rumah. Sebab perempuan-perempuan sekarang memakai itu semua di luar rumah, adalah untuk menarik perhatian laki-laki. Jadi jelas hukumnya adalah haram.
Namun, kiranya sesempurna mungkin seorang muslimah harus bersungguh-sungguh untuk menyembunyikan perhiasannya, termasuk wajahnya itu sendiri kalau mungkin, demi menjaga meluasnya kerusakan dan banyaknya kefasikan di zaman kita sekarang ini. Lebih-lebih kalau perempuan tersebut mempunyai paras yang cantik yang sangat dikawatirkan akan menimbulkan fitnah.
"Dan hendaknya mereka itu tidak menampak-nampakkan aurat dan perhiasannya kecuali terhadap suami atau ayahnya." (an-Nur: 31)
 Ini lebih diredhai di mata Rasulullah SAW
Kesemua jenis berpakaian yang disebut tadi adalah diharamkan secara sepakat seluruh Ulama Islam. Pengarahan ini tertuju kepada perempuan-perempuan mu'minah, dimana mereka dilarang keras membuka atau menampakkan perhiasannya yang seharusnya disembunyikan, misalnya: perhiasan telinga (anting-anting), perhiasan rambut (sanggul); perhiasan leher (rantai), perhiasan dada (belahan dadanya) dan perhiasan kaki (betis dan gelang kaki). Semuanya ini tidak boleh dinampakkan kepada laki-laki lain. Mereka hanya boleh melihat muka dan kedua tapak tangan yang memang ada rukhsah untuk dinampakkan.
Amat jelas dari dalil al-Quran dan al-Hadith bahawa Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang membentuk dan nipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk diantaranya ialah pakaian yang dapat menampakkan bahagian-bahagian tubuh, khususnya tempat-tempat yang membawa fitnah, seperti: buah dada, paha, dan sebagainya.
Dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu: (l) Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam); (2) Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan boleh masuk syurga, serta tidak dapat akan mencium bau syurga, padahal bau syurga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian." (Riwayat Muslim)
Mereka dikatakan berpakaian, karena memang mereka itu melilitkan pakaian pada tubuhnya, tetapi pada hakikatnya pakaiannya itu tidak berfungsi menutup aurat, karena itu mereka dikatakan telanjang, karena pakaiannya terlalu tipis sehingga dapat memperlihatkan kulit tubuh, seperti kebanyakan pakaian perempuan sekarang ini. ( Al-Halal Wal Haram Fil Islam, Dr Yusof Al-Qaradawi)
‘Bukhtun' adalah salah satu macam daripada unta yang mempunyai kelasa (punuk) besar; rambut orang-orang perempuan seperti punuk unta tersebut karena rambutnya ditarik ke atas.
Disebalik keghaiban ini, seolah-olah Rasulullah melihat apa yang terjadi di zaman sekarang ini yang kini diwujudkan dalam bentuk dandanan rambut, dengan pelbagai macam bentuk dalam salon-salon kecantikan, lebih parah pula apabila kaum lelaki pula yang bekerja di salon seperti ini
Larangan Nipis
Saidatina Aisyah r.a meriwayatkan, saudaranya iaitu Asma' binti Abubakar pernah masuk di rumah Nabi dengan berpakaian jarang sehingga tampak kulitnya. Kemudian baginda SAW berpaling dan mengatakan:
"Hai Asma'! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah haidh (cukup umurnya), tidak patut diperlihatkan tubuhnya itu, melainkan ini dan ini -- sambil ia menunjuk muka dan dua tapak tangannya." (Riwayat Abu Daud)
Walaupun terdapat perawi lemah dari hadis, tetapi diperkuat dengan hadis-hadis lain yang membolehkan melihat muka dan dua tapak tangan ketika diyakini tidak akan membawa fitnah.
Dr Yusof Al-Qaradawi menegaskan bahawa melihat secara normal kepada wanita atau lelaki, kepada selain aurat, selama tidak dilakukan dengan syahwat dan berulang-ulang, hukumnya adalah halal. (Al-Halal Wal Haram Fil Islam)
KESALAHAN KESEMBILAN : Bertudung tetapi menaiki motor sambil menayangkan betis sepanjang jalan.
Diriwayatkan dalam sebuah Hadith :-
يرحم الله المتسرولات
Ertinya : Allah sentiasa merahmati para wanita yang memakai seluar panjang (di sebelah dalamnya) (Riwayat Al-‘Uqayli, Dar Qutni dari Abu Hurairah, Musannaf Abd Razak, no 5043; Kanzul Ummal, no 41245) .
Menurut Imam Mujahid, hadith ini berlaku di satu ketika ada seorang wanita jatuh dari kenderaannya sehingga terselak kainnya di hadapan Nabi dan para sahabat, maka dengan segera Nabi SAW memalingkan wajahnya, maka para sahabat berkata dia (wanita itu) memakai seluar. Lalu sebagai respond Rasulllah SAW memuji dan menyebut hadith di atas. ( Al-Bayan wa At-Ta'rif, Ibn Hamzah al-Husyani, 3/ 252, no 1831)
Berdasarkan dalil ini juga, bermakna Allah sentiasa melaknati wanita yang tiadk berseluar panjang (di sebelah dalamnya) semasa naik kenderaan. Demikian menurut kaedah Mafhum Mukhalafah di dalam ilmu Usul Fiqh.
KESALAHAN KESEPULUH : Bertudung dan sempurna penutupan aurat tubuhnya tetapi memanja-manjakan suaranya ketika berinteraksi dengan lelaki. Samada menyanyi mahupun bernasyid. Tiada dakwah yag sesuai buat wanita menerusi nyanyian kerana sesaat sahaj ia berada di atas pentas dengan pakaian canggihnya, seribu mata lelaki yang memandangnya..kita tidak tahu dimanakah mata lelaki itu memandang. Suaranya yang merdu juga membuatkan lelaki yang rosak hatinya akan dibuai nafsu, walaupun penasyid wanita itu sedang mendendangkan lagu ketuhanan.
Larangan ini datang dari Firman Allah SWT : "Janganlah perempuan-perempuan itu berlaku lemah dengan perkataannya, sebab akan menaruh harapan orang yang dalam hatinya ada penyakit." (al-Ahzab: 32)
TUJUAN TUNTUTAN MENUTUP AURAT
Berdasarkan dalil Al-Quran dan al-Hadith, amat jelas bahawa isu aurat bukanlah isu remeh dan cabang. Ia adalah termasuk dalam katergori hukum qati'e dan usul. Malah ia juga merupakan salah satu dosa utama yang amat diperjuangkan oleh Syaitan. Ini adalah kerana, dengan terbukanya aurat, maka ia boleh mencambahkan dosa-dosa lain seperti zina, mengandung anak luar nikah, bercerai suami isteri akibat curang, membunuh anak luar nikah, putusnya hubungan keluarga dan pelbagai lagi. Perihal Syaitan mensasarkan dosa 'buka aurat' ini sebagai dosa pilihan utamanya ada disebutkan dalam Al-Quran dari firman Allah ertinya :-
" Maka Syaitan membisikkan fikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya yang tertutup dari mereka iaitu auratnya .." Al-A'raf : 20)
Ringkasnya, antara tujuan utama diwajibkan umat Islam lelaki dan wanita untuk menutup aurat adalah :-
a)       Perbezaan dengan binatang.
Allah SWT berfirman :
" Wahai anak Adam, telah kami turunkan buat kamu pakaian yang boleh menutup aurat-aurat kamu dan untuk perhiasan" ( Al-A'raf : 26)
Amat jelas dari ayat ini, penutupan aurat ditujukan kepada sesiapa sahaja yang termasuk dalam kategori anak Adam iaitu manusia. Justeru barangsiapa yang berpaling dari arahan ini, secara langsung ia menjatuhkan tahapnya selari dengan binatang yang tiada cukup kemampuan dan aqal bagi menjalankan arahan penutupan aurat.
b)       Agar kaum wanita tidak disakiti
Ia berdasarkan ulasan yang telah saya buat sebelum ini bersandarkan firman Allah SWT dari surah Al-Ahzab ayat 59.
c)        Tanda atau seperti uniform kepada penganut agama Islam.
Ia juga boleh difahami dari surah Azhab ayat 59 tadi apabila Allah SWT menyebut : « .. yang demikian itu lebih memastikan mereka agar dikenali (sebagai wanita Islam).. »
Dari sini jelas, menunjukkan salah satu fungsi tutupan aurat juga adalah sebagai syiar diri sebagai penganut Islam. Firman Allah : « Barangsiapa yang membesarkan syiar Allah maka ia adalah dari tanda ketaqwaan hati »
d) Tanda profesionalism dalam sistem pemakaian Islam. Kita dapat memerhati bagaimana ‘trend' sesebuah organisasi atau restoran hebat hari ini pasti meletakkan ‘dress code' tertentu bagi kakitangannya dan para tetamunya. Ia pastinya bertujuan penjagaan standard khas bagi organisasi dan restoran itu di tahap tertentu. Sebagai contoh, kita tidak akan dapat melihat individu berselipar Jepun di sebuah Persidangan Antarabangsa di PICC, Putrajaya mahupun di kalangan kakitangan PETRONAS di pejabat mereka di Menara Berkembar. Semua menjaga ‘standard' berbanding Tauke kedai runcit yang tidak beruniform.
Justeru, Islam adalah satu agama dan cara hidup yang profesional pastinya begitu lengkap menyediakan panduan melengkapi setiap sudut kehidupan manusia. Dari hal-hal yang sulit seperti urusan di dalam tandas hinggalah ekonomi dan kenegaraan. Walaupun demikian, Islam tidak mengarah umatnya membuat perkara yang tidak rasional, justeru, sudah tentu ‘standard'  pemakaian yang diletakkan ini tidak membebankan bahkan ia amat bertepatan dengan logik aqal manusia yang sihat.
e)       Sebagai ujian bagi manusia untuk melihat tahap ketaatan mereka kepada Allah SWT.
Saya kira hal ini amat jelas, dari firman Allah ertinya : Dijadikan hidup dan mati adalah untuk menguji siapakah yang terlebih baik amalannya" (Al-Mulk : 2)
DON'T JUDGE A BOOK BY ITS COVER
Ungkapan ini kerap saya dengari, saya yakin anda juga mungkin kerap mendengarnya. Kata-kata dari wanita yang tidak menutup aurat yang sering mendakwa bahawa hatinya baik dan suci walaupun ia berpakaian seksi serta mendedahkan aurat.
"Orang wanita bertudung pun banyak yang jahat hari ini, berzina, khalwat dan macam-macam lagi" Katanya memberi buah fikirannya.
"Malah, kami juga baik, kami tak kacau orang, tak mengumpat dan buat benda-benda tak elok" tambah wanita ini lagi.
Benarkah hujjah mereka?. Benarkah penampilan luaran tidak terpakai di dalam Islam ?. Ada juga yang sudah semakin ‘advance' hujahnya lantas berhujjah dengan sebuah maksud hadith Nabi yang sohih iaitu :
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh, rupa luaran dan harta kamu, tetapi melihat kepada hati dan amalan kamu"  (Riwayat Muslim)
Simpati bercampur kesal saya mendengar bagaimana terdapat orang yang sewenangnya berhujjah dengan hadith untuk menyokong nafsunya. Hanya digunakan Islam dalam hal yang selari dengan kehendaknya sahaja.
"Seorang pekerja yang dijumpai oleh majikannya sedang bermain ‘game' semasa waktu kerjanya sedangkan dokumen yang dipinta si boss masih tidak disiapkan, lalu si majikan berkata: "Macam mana kamu nak cemerlang dalam kerja kalau begini sikap kamu"
Lalu jawab si pekerja : " Saya luaran je nampak main ‘game' boss, tapi hati saya ikhlas dan saya kerja dengan cemerlang"
Adakah anda rasa si boss boleh menerima cakap pekerjanya itu ?. Adakah Allah SWT boleh mengganggap hati seseorang itu suci dan baik dengan melanggar perintahNya ?
Hakikatnya, sesuatu untuk baik dan suci mestilah ditentukan mengikut neraca Allah dan RasulNya, bukannya neraca pemikiran kita semata-mata. Jika merujuk kepada neraca Islam, Nabi SAW pernah bersabda ertinya :
"Ketahuilah, bahawa di dalam diri anak Adam itu ada seketul daging, yang bila ianya baik maka baik seseorang itu, dan apabila buruk, buruklah amalan seseorang itu, ketahuilah, ia adalah hati" (Riwayat Muslim)
Berdasarkan hadith ini, menurut neraca Islam kebaikan hati seseorang boleh dilihat di peringkat pertamanya dari tindak tanduknya. Ertinya, bila tindakannya sentiasa menyalahi kehendak dan hukum yang diletakkan Islam, ia adalah tanda kekotoran hatinya. Jika tindakan luarannya pula bertepatan dengan kehendak Islam, maka adalah harus ianya dianggap baik pada peringkat pertama iaitu neraca luaran orang ramai, adapun baik di peringkat kedua adalah samada hatinya bertujuan kerana Allah ata selainnya seperti sekadar menunjuk-nunjuk sahaja.
Justeru, 'we can judge a book by its cover in certain cases' iaitu apabila perkara asas Islam dilanggar, maka sudah tentu ‘that cover is reflecting what's inside the heart of a person'.
Menghukum berdasarkan yang zahir ini bertepatan dengan hadith :
إنما أنا بشر , وإنكم تختصمون إلىّ , ولعلّ بعضكم أن يكون ألحن بحجته من بعض , فأقضي بنحو ما أسمع , فمن قضيت له من حق أخيه شيئاَ فلا يأخذه , فإنما أقطع له قطعة من النار
Ertinya : Sesungguhnya aku hanya manusia, dan kamu sentiasa membawa kes pertikaian untuk di selesaikan olehku, dan mungkin sebahagian kami lebih cekap berhujjah dari sebahagian lainnya, maka aku telah memutuskan hukuman berdasarkan apa yang kudengari sahaja. Barangsiapa yang telah ku jatuhi hukuman dan hukuman itu mengambil hak yang lain (akibat kurang cekap pihak yang benar dalam berhujjah), maka jangalah kamu mengambilnya, sesungguhnya ia bakal menjadi sepotong api neraka" (Riwayat Abu Daud, Tirmidzi dan lain-lain ; Rujuk Naylul Awtar,  8/632, no 3920 )
Hadith ini dengan jelas menunjukkan seorang hakim dalam Islam akan membuat hukum berdasarkan info dan bukti zahir yang diberikan. Demikian juga dalam kes penutupan aurat, tanpa menutupnya adalah tanda keingkaran hati terhadap arahan Allah. Mana mungkin hati begini boleh dianggap baik oleh Islam.
Kaum wanita perlu menyedari bahawa dengan pembukaan auratnya, setiap lelaki yang melihatnya akan memperoleh dosa setiap kali ia memandang. Tetapi yang beratnya adalah si wanita bukan mendaat satu dosa bagi kesalahan itu, tetapi juga meraih setiap dosa semua lelaki yang memandangnya. Bayangkanlah berapa banyak dosa yang diperolehi hanya dengan pembukaan aurat di satu hari. Ia berdasarkan sabda Nabi SAW
من سن في الإسلام سنة سيئة فعليه وزرها ووزر من عمل بها من غير أن ينقص شيئاً
Ertinya : Sesiapa yang mempelopori sesuatu yang buruk, maka ke atasnya dosa dan dosa setiap orang yang membuatnya tanpa sedikit kurang pun dosanya.." ( Riwayat Ahmad dan lain-lain : Sohih )
Termasuklah dalam erti mempelopori, apabila seseorang itu mempelopori pembukaan auratnya di hari itu, yang menyebabkan lelaki melihatnya mendapat dosa. Pastinya, si wanita itu juga mendapat dosa tanpa kurang bagi setiap mata yang memandang. Adakah hati orang sebegini boleh dikira baik ? setelah gunungan dosa mengaratkan hatinya ?.
Sesungguhnya Allah itu maha adil dan maha pengasih. Segeralah mendapatkan kasih sayang Allah dengan mentaatinya. Bagi yang berdegil, tiada kata yang dapat diberikan kecuali ;  Yakinilah bahawa Allah itu benar, RasulNya juga benar, Syurga dan Neraka juga benar. Jika mempercayainya maka mengapa tindakan masih seolah meraguinya. ?
Sekian
Zaharuddin Abd Rahman 
Kuala Lumpur
23 Muharram 1428H
11 Feb 2007