Friday, March 21, 2014

The Biggest Running Myth—Debunked


Why pounding the pavement doesn’t put your knees at risk
Ever been told 
that all those miles running will mess up your knees when you’re older? Don’t pay any attention to that. Running is no more likely to cause knee problems than walking, reports new research out of Canada.

In the study, researchers had adults walk or run on a moving platform that captured data on the amount of force, or load, each step had with the ground over a set distance. Results showed that the force exerted on the knees while running was as much as 3 times higher than while walking, but this was offset by the time runners spent in the air and the length of their stride.

Here’s what’s going on: Every step you take walking exerts a load on the knee 2 to 3 times your body weight. The force exerted from running increases that load to anywhere between 5 to 12 times your weight, depending largely on running speed or form. While the extra load caused by running has long been a concern, it has never been shown to increase the risk of knee osteoarthritis—the irreversible wearing away of the knee cartilage—for runners, says Ross Miller, Ph.D. and study author. 

“While walking, your foot is on the ground about 60 percent of the time, but in running that’s reduced to about 30 percent of the time,” says Miller. “Even though the load is higher, you don’t experience it for a very long time.” Additionally, because running has a longer stride length than walking, it means fewer steps are required to travel the same distance.

“When we calculated the load you accumulate over a set distance, the load your knee experienced was the same while walking as it was while running,” says Miller. Running can still lead to other, temporary knee injuries, but the single-largest risk factor for knee osteoarthritis is obesity, something that is mitigated by running regularly.

A 31 Year Old Was Sick Of Expensive Rent And High Costs. What He Did Took Guts… But Look Inside.

March 20, 2014 Stories
Most grown children have heard this question from their parents at some point in their lives: “If all your friends jumped off a bridge, would you jump too?”
It’s a question that pushes us to think for ourselves. That question doesn’t inspire me, but this man in California does. Alek Lisefski is a web designer who decided to take everything we know about building a house and flip it on its head. Instead of going in debt for hundreds of thousands of dollars, he built his own home for the low, low price of $30,000. It’s only 8x20ft, but that’s what makes it awesome. It’s a tiny house, it’s mobile and it looks so cool I would give anything to live in it for a day.
Tiny houses may not be right for everyone, but the tiny house movement is growing more popular. More people are realizing that you cannot measure your happiness by the square footage of your house. Instead of going deep into debt to afford a huge house, the people who build tiny houses are freeing up their money and building their dream homes at the same time.
Source: The Tiny Project
Even if this isn’t right for you, we think you should share Alek’s cool house. It’s tiny, but we love it.

Wednesday, March 19, 2014


1. Bulu kening – Menurut Bukhari, Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening.(Petikan dari Hadis Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari.)
2. Kaki dan semacam hantu loceng – Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan – (Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31.) Keterangan : Menampakkan kaki dan menghayunkan/ melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng…sama juga seperti pelacur dizaman jahiliyah ….




3. Wangian – Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya terutamanya hidung yang berserombong.(Petikan dari Hadis Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban.)
4. Dada – Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bahagian hadapan dada-dada mereka.(Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31.)
5. Gigi – Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya – (Petikan dari Hadis Riwayat At-Thabrani) Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah.(Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.)
6. Muka dan leher – Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu. Keterangan : Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.
7. Pakaian yang nipis (jarang) – Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja (Petikan dari Hadis Riwayat Muslim dan Bukhari.)
8. Tangan – Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya.(Petikan dari Hadis Riwayat At Tabrani dan Baihaqi.)
9. Mata – Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya. (Petikan dari Surah An Nur Ayat 31)Sabda Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama sahaja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram.(Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi.)
10. Mulut (suara) – Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik (Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 32.)Sabda SAW, Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi.(Petikan dari Hadis Riwayat Ibn Majah.)
11. Kemaluan – Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka.(Petikan dari Surah An Nur Ayat 31.)Apabila seorang perempuan itu solat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya. (Hadis Riwayat Riwayat Al Bazzar.)Tiada seorang perempuanpun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah.(Petikan dari Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah.)
12. Pakaian – Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan terutama yang menjolok mata , maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti.(Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu D , An Nasaii dan Ibn Majah.)Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 59. Bermaksud : Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah diken ali . Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang.Sesungguhnya sebilangan ahli Neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Syurga dan tidak akan mencium baunya. (Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim) Keterangan : Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/membuka bahagian-bahagian tertentu.
13. Rambut – Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam Neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya.(Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.)Riwayat Imran bin Hushain ra.:Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya penghuni syurga yang paling sedikit adalah kaum wanita. (Shahih Muslim No.4921)

The truth is out: money is just an IOU, and the banks are rolling in it

The Bank of England's dose of honesty throws the theoretical basis for austerity out the window
British banknotes – money
'The central bank can print as much money as it wishes.' Photograph: Alamy
Back in the 1930s, Henry Ford is supposed to have remarked that it was a good thing that most Americans didn't know how banking really works, because if they did, "there'd be a revolution before tomorrow morning".
Last week, something remarkable happened. The Bank of England let the cat out of the bag. In a paper called "Money Creation in the Modern Economy", co-authored by three economists from the Bank's Monetary Analysis Directorate, they stated outright that most common assumptions of how banking works are simply wrong, and that the kind of populist, heterodox positions more ordinarily associated with groups such as Occupy Wall Street are correct. In doing so, they have effectively thrown the entire theoretical basis for austerity out of the window.
To get a sense of how radical the Bank's new position is, consider the conventional view, which continues to be the basis of all respectable debate on public policy. People put their money in banks. Banks then lend that money out at interest – either to consumers, or to entrepreneurs willing to invest it in some profitable enterprise. True, the fractional reserve system does allow banks to lend out considerably more than they hold in reserve, and true, if savings don't suffice, private banks can seek to borrow more from the central bank.
The central bank can print as much money as it wishes. But it is also careful not to print too much. In fact, we are often told this is why independent central banks exist in the first place. If governments could print money themselves, they would surely put out too much of it, and the resulting inflation would throw the economy into chaos. Institutions such as the Bank of England or US Federal Reserve were created to carefully regulate the money supply to prevent inflation. This is why they are forbidden to directly fund the government, say, by buying treasury bonds, but instead fund private economic activity that the government merely taxes.
It's this understanding that allows us to continue to talk about money as if it were a limited resource like bauxite or petroleum, to say "there's just not enough money" to fund social programmes, to speak of the immorality of government debt or of public spending "crowding out" the private sector. What the Bank of England admitted this week is that none of this is really true. To quote from its own initial summary: "Rather than banks receiving deposits when households save and then lending them out, bank lending creates deposits" … "In normal times, the central bank does not fix the amount of money in circulation, nor is central bank money 'multiplied up' into more loans and deposits."
In other words, everything we know is not just wrong – it's backwards. When banks make loans, they create money. This is because money is really just an IOU. The role of the central bank is to preside over a legal order that effectively grants banks the exclusive right to create IOUs of a certain kind, ones that the government will recognise as legal tender by its willingness to accept them in payment of taxes. There's really no limit on how much banks could create, provided they can find someone willing to borrow it. They will never get caught short, for the simple reason that borrowers do not, generally speaking, take the cash and put it under their mattresses; ultimately, any money a bank loans out will just end up back in some bank again. So for the banking system as a whole, every loan just becomes another deposit. What's more, insofar as banks do need to acquire funds from the central bank, they can borrow as much as they like; all the latter really does is set the rate of interest, the cost of money, not its quantity. Since the beginning of the recession, the US and British central banks have reduced that cost to almost nothing. In fact, with "quantitative easing" they've been effectively pumping as much money as they can into the banks, without producing any inflationary effects.
What this means is that the real limit on the amount of money in circulation is not how much the central bank is willing to lend, but how much government, firms, and ordinary citizens, are willing to borrow. Government spending is the main driver in all this (and the paper does admit, if you read it carefully, that the central bank does fund the government after all). So there's no question of public spending "crowding out" private investment. It's exactly the opposite.
Why did the Bank of England suddenly admit all this? Well, one reason is because it's obviously true. The Bank's job is to actually run the system, and of late, the system has not been running especially well. It's possible that it decided that maintaining the fantasy-land version of economics that has proved so convenient to the rich is simply a luxury it can no longer afford.
But politically, this is taking an enormous risk. Just consider what might happen if mortgage holders realised the money the bank lent them is not, really, the life savings of some thrifty pensioner, but something the bank just whisked into existence through its possession of a magic wand which we, the public, handed over to it.
Historically, the Bank of England has tended to be a bellwether, staking out seeming radical positions that ultimately become new orthodoxies. If that's what's happening here, we might soon be in a position to learn if Henry Ford was right.

Sunday, March 16, 2014

8 Sifat Pakaian Wanita Islam

by admin on January 27, 2012
WP Greet Box icon
X
Assalamualaikum! Kami menyediakan perkhidmatan menghantar setiap artikel terus ke email anda secara PERCUMA! KLIK di sini untuk perkhidmatan tersebut!
Print Friendly
1. Pakaian itu mestilah menutup aurat
Rasulullah saw bersabda :

Telah berkata Aisyah .a “ Sesungguhnya, Asma’binti Abu Bakar menemui Nabi saw dengan memakai busana yang nipis ” Maka nabi berpaling daripadanya dan bersabda “Wahai Asma’ , sesungguhnya apabila wanita itu telah baligh (sudah haid) tidak boleh dilihat daripadanya kecuali ini dan ini , sambil mengisyaratkan kepada muka dan tapak tangannya”
2. Pakaian itu tidak terlalu nipis sehingga tampak bayangan tubuh badan dari luar
“Dua orang ahli neraka yang belum pernah saya lihat adalah : kaum yang memegang pecut bagai ekor lembu digunakan untuk memukul orang (tanpa alasan), orang perempuan yang berpakaian tetapi telanjang bagaikan merayu-rayu melenggok-lenggok membesarkan cemaranya bagaikan punuk unta yang mereng. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau syurga, sedangkan bau syurga dapat dicium dari jarak yang sangat jauh”
(Riwayat Muslim)
3. Pakaian itu tidak ketat atau sempit , tetapi longgar atau selesa dipakai.Ia menutup bahagian-bahagian bentuk tubuh yang menggiurkan nafsu lelaki dan ia menutup aspek kehaiwanan dari insan itu.
Dalam sebuah riwayat dari Abdullah bin Abi Salamah bahawa Umar Bin Khattab .a menghadiahkan kepada seseorang dengan pakaian nipis buatan Mesir Lama, kemidian berkata , “Jangan dipakaikan kepada isteri-isteri kamu!” Lalu seseorang berkata “ Ya Amirul Mukminin aku telah memakainya untuk isteriku, kemudian memutarkan badannya tetapi tidak kelihatan auratnya .” selanjutnya Umar berkata, “Memanglah auratnya tidak nampak, tetapi bentuk tubuhnya nampak”
4. Warna pakaian itu suram atau gelap, seperti warna hitam atau kelabu asap atau perang sehingga tiada bernafsu lelaki melihatnya( terutamanyya pakaian seperti jilbab atau abaya) . Menurut Ibnu Kathir di dalam tafsirnya pakaian wanita-wanita pada zaman Nabi saw ketika mereka keluar rumah berwarna hitam)
5. Pakaian itu tidak sekali-kali disemerbakkan dengan bau-bauan yang harum, demikian juga tubuh badan wanita itu, kerana bau-bauan ini ada pengaruhnya atas nafsu kelamin lelaki yang ajnabi.Perempuan yang memakai bau-bauan ketika keluar rumah sehingga lelaki mencium baunya disifatkan oleh Rasulullah saw sebagai zaniyah, yakni pelacur atau penzina.
“Wanita apabila memakai wangi-wangian , kemudian berjalan melintasi kaum lelaki maka dia itu begini dan begini iaitu pelacur ” (Riwayat Abu Dawud dan Tirmizi)
6. Pakaian itu tidak bertashabbuh dengan pakaian lelaki yakni tiada meniru –niru atau menyerupai pakaian lelaki
Telah berkata Ibnu Abbas :
“Rasulullah saw telah melaknat lelaki yang menyerupai wanita dan wanita-wanita yang menyerupai lelaki”
(Riwayat Bukhari)
7. Pakaian itu tiada bertashabbuh dengan pakaian permpuan-perempuan kafir dan musyrik
8. Pakaian itu bukanlah libasu sh-shuhrah, yakni pakaian untuk bermegah-megah , untuk menunjuk-nunjuk atau bergaya.

Sumber: http://www.hanan.com.my/

Islam Menyempitkan Yang Haram dan Meluaskan Yang Halal

by admin on March 24, 2013
WP Greet Box icon
X
Assalamualaikum! Kami menyediakan perkhidmatan menghantar setiap artikel terus ke email anda secara PERCUMA! KLIK di sini untuk perkhidmatan tersebut!
Print Friendly
Soalan:
Assalamualaikum WBT,
Akak, apa pandangan akak pada tudung shawl ni? Tentunya apabila singkat, ia sudah pasti salah. Apabila yang labuh, shawl ini bertujuan mengikut arus fesyen kini.

Seolah-olah, muslimah kita tidak pernah bebas dari rasa ingin bergaya. Tidak senang andai diri tidak sama dan tidak ikut fesyen semasa. Bagaikan, satu kewajipan untuk ikut serta bersaing antara satu sama lain.
Saya kurang setuju, kerana sekalipun menutup aurat, bersaing sebegini, bagaikan menuju ke arah tabarruj pula.
Sedangkan, mereka yang memakai tudung labuh, BEBAS dari semua ini. Tidak dinafikan juga bagi mereka yang bertudung menutup dada namun tidak bertabarruj.
Apa pandangan akak?
p.s: Sehingga ke hari ini, saya mempunyai halangan yang besar untuk bertudung labuh. Hanya boleh mengenakan selendang berkain tebal dan labuh menutupi dada. Doakan saya semoga halangan yang satu itu boleh dikendalikan sebaiknya :-(

Jawapan:
Adik yang disayangi fillah,
Mari kita teliti mana yang lebih hikmah dalam gaya dakwah berikut:
a) Tabarruj:
1. Mengkritik muslimah yang berfesyen sebagai bertabarruj dan melabel dia sebagai orang yang berdosa atau membuat kesalahan.
(Atau)
2. Memahami bahawa tabarruj itu haram tapi ‘maksud’ tabarruj itu diperselisihkan oleh para ulama[1]. Tidak memaksakan orang lain mengikut ‘maksud’ yang kita faham kerana ‘maksud’ yang kita faham itu mungkin berat bagi orang lain. Menghargai perselisihan dalam masalah ini tetap dalam daerah pahala.
b) Fesyen:
1. Memperleceh muslimah yang bergaya dengan shawl dan sebagainya sebagai mengikut-ngikut arus fesyen, berprasangka buruk bahawa niat hatinya untuk bersaing bukannya untuk Islam, dan menganggap industri fesyen itu haram.
(Atau)
3. Memahami bahawa muslimah itu melakukan sesuatu yang harus kerana tiada dalil haram terhadap pilihannya itu. Menganggap asal hukum bagi dunia fesyen adalah harus. Daripada sekadar mengkritik keterukan fesyen yang dicipta pada hari ini, dia tampil memberikan alternatif bagaimana fesyen-fesyen muslimah yang masih melepasi syarat-syarat dan batasan-batasan sebagai gaya dakwah bil hal (dakwah dengan contoh tauladan).

Fatwa Berat atau Fatwa Mudah Pilihan Hati?
Kita terbiasa dengan fatwa-fatwa yang berat berkenaan masalah wanita selama ini kerana kebanyakan para ustaz yang baik yang sudi mengajar kita itu terbiasa merujuk terus fatwa-fatwa lama dan kurang memerhatikan fiqah perbandingan (fiqh muqaran) dan fiqah kontemporari (fiqh mua’shirah) . Alhamdulillah, sejuta penghargaan buat mereka kerana ijtihad para ulama masih dalam daerah pahala.
Akak lebih menemui ketenangan beragama, kemudahan beramal, keindahan toleransi , kekuatan penyatuan dan kehalusan seni dakwah dalam fatwa dan ijtihad ulama-ulama muktabar kontemporari dalam masalah-masalah wanita. Khususnya para ulama muktabar itu ialah dari kalangan mereka yang bermanhaj pertengahan seperti Dr. Yusuf al-Qaradhawi, Syeikh Wahbah Zuhaili, Syeikh Abdul Karim Zaidan, Syeikh Said Ramadhan al-Buthi dan seumpamanya. Kebanyakan mereka lahir dari tarbiyyah (didikan) Ikhwanul muslimin. Seperti juga para ulama yang lain, mereka berijtihad dengan ilmu bukan dengan nafsu.
Syukur sangat kerana golongan ulama muktabar ini mendedahkan suatu kefahaman dan tafsiran Al-Quran dan hadis yang membuatkan ummah berasakan Islam itu benar-benar mudah dan praktikal untuk diamalkan. Yang halal amat luas sebaliknya yang haram amat sempit dalam Islam. Allah mempersoalkan kita di akhirat nanti berdasarkan ilmu dan kefahaman kita. Oleh sebab itu, bagi mereka yang tetap ingin berpegang dengan fatwa-fatwa yang berat, silakan. Tiada masalah. Tapi perlu bersedia beramal dengan fatwa-fatwa berat yang dipegang itu kerana Allah bakal mempersolkan seseorang berdasarkan apa yang kita pegang.
Contohnya, bagi mereka yang berpegang dengan fatwa bahawa hukum asal purdah itu adalah wajib, maka wajiblah baginya menutup wajah. Wajiblah baginya tidak meletak gambar ‘wajah’ di facebook meskipun untuk tujuan dakwah bil hal (dakwah dengan contoh tauladan). Wajiblah baginya makan nyorok-nyorok masa kenduri-kendara, bimbang nanti ternampak wajahnya. Wajiblah baginya tidak mencari pekerjaan yang mewajibkannya membuka wajah. Dan banyak lagi implikasi ‘pegangan seseorang’ dalam praktikaliti hidupnya. Sebaliknya, bagi mereka yang berpegang hukum asal purdah cuma harus, maka dia mempunyai kebebasan untuk berpurdah atau tidak berpurdah mengikut keperluannya. Hatinya tenang dan tidak diburu rasa berdosa kerana dia cuma mengikut ijtihad jumhur ulama yang masih dalam daerah pahala, samada 1 atau 2 pahala.

Kaedah-kaedah Fiqih Khususnya Berkaitan Wanita
Kita kembali sejenak kepada manhaj fiqah dan kaedah-kaedahnya khusus dalam isu-isu wanita. Antaranya ialah:
1. Menjadikan nas sharih (jelas) Al-Quran dan as-Sunnah sebagai rujukan.
2. Mengaitkan nas antara satu dengan yang lain.
3. Menggabungkan antara fiqah dan hadis.
4. Menghormati ijmak yang diyakini.
5. Memilih mazhab dan mempelajari buku-bukunya.
6. Memerhatikan keadaan zaman dan lingkungan dalam berfatwa.
7. Mempersempit yang haram dan yang wajib.
8. Bersikap moderat (sederhana, pertengahan) dan berimbang.
9. Memperhatikan kepentingan umum.
10. Mempermudah (terutama ketika terjadi bencana).
11. Berbicara kepada orang lain dalam bahasa zamannya.
12. Berpaling daripada hal-hal yang tidak bermanfaat dan menyambut baik hal-hal yang positif.
13. Memperhatikan tujuan syariat Islam.
14. Memperhatikan fakta (Fikih keseimbangan dan fikih prioriti).
15. Mempersempit yang haram dan yang wajib.
16. Mempersempit yang haram dan yang wajib.

Mempersempit yang Haram dan yang Wajib
Kaedah-kaedah di atas ada diterang secara terperinci dalam buku Wanita dalam Fiqih al-Qaradhawi. Kita ambil contoh satu kaedah, “Mempersempit yang haram dan yang wajib.” Dr. Yusuf al-Qaradhawi mengatakan, di antara kemudahan yang diperlukan dalam fiqih ialah mempersempit dan tidak berlebihan dalam menetapkan taklif (beban) hukum kepada manusia, terutama dalam hal yang berhubungan dengan wajib dan haram. Kerana kita tidak diperbolehkan untuk memperluas yang wajib dan haram tanpa dalil, melainkan kita harus menetapkannya dengan ketetapan nas yang shahih dan sharih (jelas) atas diwajibkannya yang wajib dan diharamkannya yang haram, atau dengan qiyas (bandingan terhadap sesuatu yang serupa, contoh dadah diqiyas dengan rokok) yang jelas illatnya (sebab) terhadap nas.
Para ulama salaf sangat berhati-hati dalam mengharamkan sesuatu atau mewajibkan sesuatu, kecuali apabila mereka memiliki dalil yang tidak diragukan sama sekali, sebagaimana yang dilakukan mazhab Hanafi, dan jika tidak, maka mereka menurunkan hukumnya dari darjat fardhu kepada wajib, dan dari darjat haram kepada makruh. Sebab itu dalam perkataan mereka sering menyebut begini contohnya, “Saya tidak suka yang begini,” tetapi mereka tidak berterus terang mengatakan ianya haram, kecuali apabila mereka mengetahui ada dalil yang berterus-terang mengatakannya haram. Contoh, sebelum ayat haramnya arak diturunkan, sahabat menunjukkan sikap benci kepada arak tapi tidak berani mengatakannya haram meskipun banyak mudaratnya dalam masyarakat. Sehingga Allah secara bertahap menurunkan wahyu yang benar-benar mengharamkan arak. Barulah mereka berani mengatakan arak itu haram.
Daripada ajaran al-Quran dan as-Sunnah, Islam benar-benar memperhatikan dalam mempersempit perintah dan memperluas “kawasan yang dimaafkan” kerana berasa kasihan kepada para mukallaf (orang yang memikul tanggung jawab), bukan kerana lupa.
Firman Allah SWT,
“Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika kamu menanyakan di waktu al-Quran itu sedang diturunkan, nescaya akan diterangkan kepadamu. Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah maha pengampun lagi maha penyantun. (Al-Maidah: 101)
Rasulullah SAW bersabda,
“Orang Muslim yang paling besar dosanya adalah orang yang bertanya tentang sesuatu yang tidak diharamkan, lalu hal itu menjadi diharamkan gara-gara pertanyaannya.” (Muttafaqun a’laih)
Baginda bersabda lagi,
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan hukum-hukum maka janganlah kalian melanggarnya. Mewajibkan kewajipan-kewajipan maka janganlah kalian mensia-siakannya. Mengharamkan sesuatu maka janganlah kamu melakukannya, dan mendiamkan sesuatu kerana kasihan kepada kalian, bukan kerana lupa maka janganlah kalian mempersoalkannya. (HR Daruqutni dan al-Hakim, dan dia menilainya sahih. Rujuk Al-Qaradhawi, Nahwa Fiqh Muyassar).

Asal Sesuatu adalah Mubah (Harus, dibolehkan).
Prinsip awal yang ditetapkan oleh Islam, bahawa asal segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah, baik berupa benda mahupun manfaat, adalah halal dan mubah, dan tidak haram kecuali ada nas sharih (jelas) yang mengharamkannya. Apabila nasnya tidak sahih, atau tidak sharih (jelas) menunjukkan pada yang haram, maka sesuatu itu hukumnya tetap harus. Kata Imam Asy-Syatibi,
“Tidak ada perintah kecuali dengan dalil, apabila tidak ada dalil yang menunjukkan perintah untuk melakukannya, maka perintah itu gugur dengannya.” (Rujuk kitab al-Muwafaqat oleh Asy-Syatibi).
Dari sinilah kawasan yang diharamkan oleh Allah menjadi sangat sempit dan justeru kawasan yang dihalakan semakin luas dan banyak. Hal itu tidak lain kerana nas-nas sharih yang mengharamkan jumlahnya sangat sedikit. Sedangkan yang tidak dinyatakan halal atau haram, maka ia tetap pada hukum asalnya, iaitu mubah (harus) dan termasuk ke dalam kawasan yang dimaafkan oleh Allah swt.

[1] Erti tabarruj dalam fiqih al-Qaradhawi ialah: Membiarkan anggota aurat tubuh terbuka dan tampak bebas dilihat oleh mata.
Ilustrasi makna tabaruj yang dilakukan oleh wanita jahiliah dahulu menurut para ulama tafsir iaitu:
  1. Bercampur dengan lelaki
  2.  Berjalan melenggang-lenggokkan tubuh dan genit
  3. Mengenakan tudung tetapi tetap menampakkan aurat dan kecantikan tubuh-badannya.

Sumber: http://sebarkanbahagia.blogspot.com/

Tuesday, March 11, 2014

MENCARI HIKMAH DI SEBALIK DUKA DAN DERITA
Prof Madya Dr Mohd Asri Zainul Abidin
(sertai facebook DrMAZA.com dan twitter realDrMAZa)

Duka, gundah dan derita itu tidak diminta. Bahkan kita disuruh berlindung dengan Allah daripada semuanya. Namun, seperti mana penyakit, ia hadir ke dalam kehidupan seseorang melalui pelbagai jalan. Kita tidak mencari penyakit, tetapi jika ia datang juga, kita akan sabar dengan mengharapkan pahala dan keampunan Allah. Walaupun penyakit itu tidak digemari, tetapi betapa ramai insan yang menghampirkan diri kepada Allah kerana penyakit yang menimpanya. Lalu, dia akan berkata pada suatu hari “alangkah rahmatnya ujian kesakitan itu”.

Duka dan derita itu lebih luas daripada sakit. Sakit merupakan salah satu sebab duka dan derita, tetapi betapa banyak duka dan derita yang tidak disebabkan penyakit. Duka dan derita boleh hinggap kepada insan yang sihat dan yang sakit. Terkena kepada yang miskin dan yang kaya. Menimpa yang bergelar hamba dan bergelar raja. Kadang-kala ia datang dengan bersebab. Kadang-kala seakan tidak tahu sebabnya. Kadang-kala kelihatan sebab itu sangat kerdil, tetapi derita di jiwa sangat besar.


Pelik
Ya, ini satu bab yang perlu dihayati dalam kehidupan. Ajaibnya makhluk yang bernama duka dan derita itu. Ia boleh datang dalam pelbagai rupa, muncul dalam pelbagai gaya. Menerjah ke dalam pelbagai dada dan jiwa. Kecil besar rasa derita dan duka itu kadang-kala tidak diukur dengan kadar sebabnya, tetapi dengan kadar perasaan mengenainya. Perasaan itu tidak dapat dikawal oleh insan, melainkan insan kembali kepada hakikat kehidupan dengan pergantungan kepada Allah. Sebab itu, apabila insan ditimpa musibah, dia disuruh kembali memahami hakikat dunia ini. Allah berfirman (maksudnya):
“Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut, kelaparan, kekurangan dari harta benda, jiwa serta hasil tanaman. dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (Iaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa musibah, mereka berkata: “Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali”. Mereka itu ialah orang-orang yang dilimpahi dengan berbagai-bagai kebaikan dari Tuhan mereka serta rahmatNya; dan mereka itulah orang-orang yang dapat hidayah” (Surah al-Baqarah 155-157).
Banyak musibah, apabila insan teliti, tidaklah sebesar mana. Jika pun besar, apabila diteliti hakikat kehidupan ini, lantas insan bergantung kembali kepada Allah, maka segalanya itu kerdil semata.
Lalai
Banyak hikmah di sebalik duka dan derita yang melanda kehidupan seseorang insan. Kadang-kala, hidup yang dipenuhi suka dan ceria semata telah melalaikan ramai manusia. Ingatannya kepada akhirat dan kehidupan yang hakiki antara tenggelam dan timbul. Mungkin juga menjadi kabur. Bukan kerana tidak tahu tentang hakikat sementaranya hidup ini, tetapi kerana terlalu dengan kemeriahan hidup, kehalusan perasaan tentang hakikat kehidupan dunia dan akhirat itu terhakis.
Sebanyak mana pun ilmunya dalam agama, bukanlah menjamin hubungannya dengan Allah sentiasa kusyuk dan kudus. Tiba-tiba apabila duka dan derita hadir, insan mula memanggil Tuhan siang dan malam. Insan mula insaf bahawa inilah kehidupan yang sementara, lantas harapannya bergantung kepada Allah semata. Dia pu mengharapkan apa yang hilang di sini, diperolehi di sana.
Betapa ramai kembali mencari akhirat apabila mereka merasai keperitan dunia ini. Betapa ramai yang mula mencintai syurga dan merindui pertemuan dengan Allah disebabkan derita dunia yang dilaluinya. Betapa ramai yang tidak sempat bercerita tentang keindahan syurgawi kerana disibukkan dengan kepalsuan duniawi, kembali menghayati perjalanan hidup yang hakiki disebabkan duka dan derita yang menimpa. Allah menceritakan tentang ucapan ahli syurga apabila mereka memasuki syurga kelak, mereka berkata (maksudnya):
“dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah, yang telah menghilangkan perasaan dukacita dari kami; sesungguhnya Tuhan kami Maha Pengampun, lagi sentiasa memberi balasan yang sebaik-baiknya (kepada orang-orang Yang taat); Tuhan Yang telah menempatkan kami di tempat tinggal yang kekal dengan limpah kurniaNya semata-mata. Kami tidak akan merasa penat lelah di situ, dan kami juga di situ tidak akan merasa letih lesu”. (Surah Fatir, 34-35).
Doa
Insan apabila putus asa dengan segala jalan, jika masih ada dalam jiwanya iman, dia akan mencari tuhan. Betapa ramai yang mempelajari kemustajaban doa ketika dia dalam derita, sedangkan sebelum itu dia tidak pernah mempedulikannya. Cumanya, jika dia tidak dibimbing dengan ilmu yang sahih mengenai sunnah Nabi s.a.w, maka pelbagai unsur khurafat, doa rekaan, hadis palsu akan disambarnya dalam kekalutan mencari kemustajaban. Buku-buku doa banyak yang dimuatkan dengan maklumat yang tidak bersumber fakta yang sahih seperti cerita-cerita pelik yang tidak berasaskan riwayat yang benar.
Namun, jika insan memiliki dalam fikirannya manhaj yang sahih dalam mengambil sumber agama, maka ketika dalam kesusahan itu dia akan mencari nas-nas al-Quran dan hadis yang sahih mengenai kemustajaban doa dan ungkapan-ungkapan yang meredhakan Tuhan al-Rahman. Justeru, ramaikan yang kembali memahami agama, menghayati sunnah Rasulullah s.a.w disebabkan ujian duka dan sengsara yang menimpa dirinya. Demikianlah kadang-kala duka dan derita membawa insan kepada ilmu dan amal.
Antara yang diajar oleh Nabi s.a.w ialah seperti yang disebut oleh baginda dalam hadis:
“Doa orang yang dalam kesusahan: “Ya Allah, rahmatMu yang daku harapkan. Jangan Dikau serahkanku kepada diriku walaupun sekelip mata. Baikilah untukku urusanku semuanya. Tiada yang diabdikan diri melaikan Engkau”. (Riwayat Abu Daud, bertaraf sahih).
Lihat inti doa tersebut. Betapa indahnya apabila insan mengharapkan rahmat Tuhan, memohon Allah menguruskan dirinya sepenuhnya, sehingga agar tidak dibiarkan walaupun sekelip mata. Mohon dibaiki segala urusan. Allah! Alangkah indah penyerahan itu. Alangkah indah perdampingan itu. Alangkah terasa kehambaan diri seorang insan di hadapan kebesaran Tuhan.
Tawakkal
Tawakkal! Ramai yang boleh menyebutnya, bahkan menjadi hiasan di bibirnya. Namun, hakikat tawakkal iaitu pergantungan segala harapan hanya kepada Allah tidaklah mudah untuk dihayati. Ia memerlukan ketakwaan dan asuhan rabbani. Duka dan derita mampu mengasuh insan agar menyerahkan diri kepada Allah Yang Memiliki segala-galanya.
Tawakkal adalah keajaiban. Ramai yang tidak dapat melihat keajaiban tawakkal kerana mereka tidak memiliki jiwa yang benar-benar bertawakkal. Walaupun mulut mungkin menyebut bergantung kepada Allah, namun jantung hatinya masih bergantung dan berharap kepada selain Allah.
Tawakkal tidak menafikan usaha. Tetapi hati nurani yang bertawakkal tiada lain melainkan Allah sahaja pergantungannya. Usaha hanya sebab, Allah penentu segalanya. Apabila insan sampai ke peringkat yang indah itu, maka di situ terlaksananya firman Allah (maksudnya):
“..sesiapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah cukuplah baginya” (Surah al-Talaq, 3).
Duka dan derita mampu membawa insan yang beriman ke darjat yang kudus ini.
Hapus Dosa
Banyak dosa yang terhapus, darjat di sisi Allah diangkat kerana derita yang menimpa jiwa. Nabi s.a.w bersabda:
“Tidak seorang muslim pun yang ditimpa keletihan, penyakit, susah hati, sedih, disakiti orang, derita, sehingga jika sebatang duri menikamnya, kecuali Allah memadamkan dengan itu semua dosa-dosanya” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain “..kecuali Allah angkat dengan sebab itu darjat dan padamkan dosa”. Lihat, betapa jiwa yang redha itu tidak sia-sia. Bala tidak dicari, derita tidak ditempa, tetapi jika tetap datang, jiwa mukmin akan redha dengan Allah sehingga Allah memberikan ganjaran untuknya dan diangkat kedudukannya. Sesungguhnya keperluan insan tentang penghapusan dosa dan ketinggian darjat di sisi Allah lebih besar dari segala. Namun, dengan berpadukan perasaan dan mata yang terlalu duniawi, insan melupai hakikat kehidupan yang abadi. Padahal nikmat duniawi ini hanya beberapa bilangan hari, yang beransur pergi bersama usia yang meningkat bagi setiap ketika. Kita tidak menempa derita, tetapi derita boleh membawa bahagia selamanya.
Dengan derita juga insan insaf, membetulkan yang silap, meneruskan saki perjalanan yang ada. Betapa ramai yang menjadi soleh kerana derita yang dilaluinya. Maka, demikianlah Nabi s.a.w minta supaya kita membetulkan sikap dalam menghadapi kerenah hidup. Sabda Nabi s.a.w:
“Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin, setiap urusan mukmin adalah baik baginya, hal itu tidak dimiliki oleh siapapun, kecuali oleh seorang mukmin.
Apabila mendapat kesenangan dia bersyukur, dan itu baik untuknya. Apabila mendapat kesusahan dia bersabar, dan itu baik untuknya” (Riwayat Muslim).

Sunday, March 9, 2014

Subhanallah 30 Keajaiban Ciptaan Allah pada Badan Kita

1. Mata bayi tidak menghasilkan air mata sehinggalah berusia sekitar 6 hingga 8 minggu.

2. Kecepatan batuk adalah 96.5 kilometer sejam…

3. Sel yang paling kecil dalam badan manusia adalah sperma manakala sel yang paling besar adalah ovum.

4. 3 perkara yang sering keluar dalam mimpi seorang wanita yang sedang mengandung 3 bulan pertama : katak, cacing dan tumbuhan dalam pasu

5. Secara purata, jangka hayat rambut adalah sekitar 3 ke 7 tahun. Setiap hari, kita kehilangan 60 hingga 100 helai rambut… Tapi jangan risau, tak menyebabkan nampak kulit kepala pun…huhu

6. Gigi manusia tumbuh 6 bulan sebelum lahir. Walaupun begitu, tak semestinya kita boleh lihat bayi lahir-lahir dah ada gigi.

7. Pundi kencing ketika penuh, berukuran hampir sama dengan saiz softball..

8. Gigi manusia mempunyai panjang 55 milimeter..

9. Apabila menjangkau usia 60 tahun, 60% lelaki dan 40% wanita akan berdengkur semasa tidur… huhu

10. Terdapat 2.5 trillion sel darah merah didalam badan anda sekarang !!

11. Apabila kita menyentuh sesuatu, kita menghantar message ke otak kita pada kelajuan 124 batu per jam…

12. Organisma hidup yang terdapat pada tubuh seorang manusia adalah lebih banyak daripada jumlah manusia yang ada atas muka bumi sekarang… Wowww…

13. Kapilari darah adalah tersangat kecil sehinggakan 10 kapilari barulah bersamaan dengan sehelai rambut… Bayangkan…

14. Bayi sudah mula bermimpi ketika masih di dalam perut ibu lagi…

15. Bakteria di dalam mulut anda lebih banyak daripada populasi manusia di US dan Kanada jika digabungkan…

16. Gigi manusia hampir keras seperti batu…

17. Jika manusia menjerit selama 8 tahun 7 bulan 6 hari, tenaga bunyi yang dihasilkan cukup untuk memanaskan secawan kopi…

18. Jika mengelipkan mata, kita sedang menggerakkan 200 otot..

19. Panjang tapak kaki adalah sama dengan panjang dari pergelangan tangan ke pelipat siku…

20. Terdapat 137 juta sel peka cahaya pada retina mata…

21. Tulang paha adalah tulang terpanjang dalam badan kita dan ia adalah 1/4 daripada tinggi kita…huhu

22. Otak kanan mengawal bahagian kiri badan, manakala otak kiri mengawal bahagian kanan badan…

23. Jantung kita berdenyut kira-kira 100 000 kali setiap hari…

24. Setiap 2 minggu, perut manusia akan menghasilkan lapisan mukus yang baru, kalau tak, perut kita sendiri akan dihakis oleh asid yang terdapat didalamnya…

25. Telinga manusia boleh mengesan ratusan ribu jenis bunyi yang berbeza…Wow…

26. 80% daripada diri kita adalah air…

27. Setiap jam, mata kita mampu memproses 36 000 bit informasi…

28. Berat kulit manusia dewasa secara purata adalah kira-kira 4-5 KG.

29. Luas permukaan paru-paru manusia adalah sama dengan luas permukaan gelanggang tenis…
Besar tuuu…huhu

30. Ketika mata kita berkedip, kita sebenarnya memejamkan mata selama 0.3 saat…

Betapa hebatnya penciptaan manusia… Subhanallah…

Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?
(Surah Az-Zariyat : ayat 20-21)

Wednesday, March 5, 2014

29 Incredible Colorized Historical Photos. Number 8 Is Terrifying.

1. Abandoned boy holding a stuffed toy animal. London 1945

ffed toy animal. London 1945...
Original Photograph by Toni Frissell Colorized by HansLucifer | valdigtmycketfarg.wordpress.com

2. Hindenburg Disaster – May 6, 1937

 6, 1937...
Colorized by Dana Keller | History in Color on Facebook

3. Japanese Archers circa 1860

...
Colorized by Jordan J. Lloyd (photojacker on Reddit) | Photo Chopshop on Facebook

4. View from Capitol in Nashville, Tennessee During the Civil War, 1864

lle, Tennessee During the Civil War, 1864...
Colorized by Sanna Dullaway | forrifarg.se

5. Unemployed lumber worker, circa 1939

irca 1939...
Colorized by zuzahin on Reddit

6. Audrey Hepburn

...
Colorized by Dana Keller

7. Albert Einstein, Summer 1939 Nassau Point, Long Island, NY

9 Nassau Point, Long Island, NY...
Colorized by Edvos on Reddit

8. Joseph Goebbels scowling at photographer Alfred Eisenstaedt after finding out he’s Jewish, 1933

 photographer Alfred Eisenstaedt after finding out he’s Jewish, 1933...
Original Photograph by Time & Life Pictures Colorized by zuzahin on Reddit

9. Young boy in Baltimore slum area, July 1938

 area, July 1938...
Original Photograph by John Vachon Colorized by Jordan J. Lloyd (photojacker on Reddit)

10. British troops cheerfully board their train for the first stage of their trip to the front – England, September 20, 1939

board their train for the first stage of their trip to the front – England, September 20, 1939...
Colorized by BenAfleckIsAnOkActor on Reddit

11. Oscar II, King of Sweden and Norway, 1880

nd Norway, 1880...
Colorized by Sanna Dullaway

12. Walt Whitman, 1887

...
Colorized by Dana Keller

13. Mark Twain in the garden, circa 1900

circa 1900...
Colorized by zuzahin on Reddit

14. Charlie Chaplin at the age of 27, 1916

 of 27, 1916...
Colorized by BenAfleckIsAnOkActor on Reddit

15. Elizabeth Taylor – Giant (1956 film)

 (1956 film)...
Original Photograph by Frank Worth Photo | Prints available Colorized by malakon on Reddit

16. ‘Old Gold’, Country store, 1939

ore, 1939...
Original Photograph by Dorothea Lange Colorized by Jordan J. Lloyd

17. Auto Wreck in Washington D.C, 1921

.C, 1921...
Colorized by Sanna Dullaway | forrifarg.se

18. Charles Darwin

...

19. Abraham Lincoln, 1865

...

20. Theodore Roosevelt

...

21.

...

22.

...
Colorized by Sanna Dullaway

23. Thich Quang Duc, 1963

...
sanna dullaway

24. Anne Frank, 1942

...
Colorized by Sanna Dullaway

25. WSC

...
Colorized by Sanna Dullaway

26. Thomas Edison

...
Colorized by Sanna Dullaway

27. Nicola Tesla

...
Original Photograph by Napoleon Sarony Colorized by Dana Keller

28. H-Bomb Test

...
Colorized by Sanna Dullaway

29. Kissing the War Goodbye, V-J Day August 14, 1945

-J Day August 14, 1945...